Perkuliahan secara Hibrida di UB Disetop gara-gara Lonjakan Omicron
- ub.ac.id
VIVA – Penyebaran COVID-19 kembali mengganas di Kota Malang, Jawa Timur, dalam dua pekan terakhir. Terjadi lonjakan kasus penularan di kota itu dan ditengarai akibat varian Omicron.
Menyikapi situasi saat ini, Universitas Brawijaya (UB) yang sempat menerapkan perkuliahan secara hibrida (hybrid: daring dan luring) kini memutuskan untuk kembali menyelenggarakan perkuliahan secara daring 100 persen.
Wakil Rektor Bidang Akademik Aulanni’am mengatakan, kembalinya perkuliahan ke sistem daring itu karena meningkatnya kasus positif COVID-19 di Kota Malang. Maka UB, sesuai surat perintah Rektor pada 11 Februari 2022, memerintahkan untuk melaksanakan kegiatan kuliah secara daring.
"Kebijakan kuliah daring ini dilakukan sambil menunggu perkembangan kasus COVID-19 sampai ada masukan dari Satgas COVID-19 UB bahwa boleh kembali ke sistem perkuliahan hybrid,” kata Aulanni’am, Sabtu, 12 Februari 2022.
Kini yang dilakukan otoritas kampus dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus Satgas COVID-19 internal lebih aktif memantau, melacak, dan melaporkan kasus COVID-19 di lingkungan universitas.
"Demikian juga Satuan Pengamanan Kampus diwajibkan melakukan penertiban kegiatan yang melanggar protokol kesehatan di fasilitas publik yang ada di dalam kampus secara rutin," ujar Aulanni’am.
Ketua Satgas COVID-19 UB Sri Andarini menuturkan, Satgas COVID-19 internal kini menyediakan hotline khusus untuk melayani mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang terpapar COVID-19. Insan kampus itu akan diarahkan oleh satgas sesuai indikasi, apakah harus isolasi mandiri di rumah, atau di isoter, atau membutuhkan perawatan lebih lanjut.
“Satgas akan mengevaluasi setiap minggunya. Jika memang kasus COVID-19 sudah melandai, akan dipertimbangkan lagi untuk kuliah hybrid,” kata Andarini.