Takut Disuntik, Gubernur Edy Pilih Cabut Gigi ke Dukun
- VIVA.co.id/ Putra Nasution (Medan)
VIVA – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bercerita tentang dirinya takut disuntik. Hal itu membuat mantan Ketua Umum PSSI ini, memilih cabut gigi ke dukun ketimbang dokter gigi.
Cerita tersebut diungkapkan Edy Rahmayadi saat acara Temu Wicara Gubernur Sumatera Utara Dengan Tokoh Adat, Toko Agama dan Toko Budaya Dalam Rangka Penyuluhan Tatanan Kehidupan Baru COVID-19, di rumah dinas Gubernur di Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat, 11 Februari 2022.
Karena takut dengan jarum suntik, Edy mengatakan, dia lebih memilih pergi ke praktik dukun di Jalan Garu, Kota Medan.
"Suntik itu, menjadi persoalan sama saya. Untuk cabut gigi saya ke dukun, (jalan) Garu sana dicabut gini aja pak. Dokter-dokter ini, perlu belajar ini," kata Edy.
Mantan Pangkostrad itu mengungkapkan bahwa di tempat praktik dukun yang melayani cabut gigi sakit, dia hanya disuruh menggigit daun sirih. Dengan menggunakan alat yang dimiliki sang dukun, gigi yang sakit tercabut dengan cepat, tanpa harus disuntik untuk dibius. "Suruh gigit sirih saya," ujar mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.
Edy mengatakan, dia takut disuntik sehingga menolak dicabut gigi yang sakit oleh dokter. Saat hendak dicabut, dokter tersebut pertama kali akan melakukan pembiusan dengan cara disuntik. "Ke dokter gigi, suntik di mata saya. Saya tidak mau," tutur Edy.
Namun demi imunitas dirinya, Edy mengatakan, rasa takutnya dihilangkan agar bisa disuntik vaksin oleh vaksinator. Suntik vaksin itu sudah tiga kali dilakukannya dengan perincian dosis pertama, kedua dan ketiga.
"Tapi, ini saya aneh. Saya sudah divaksin tiga kali. Vaksin pertama ditonton orang banyak lagi. Itu lah saya takut suntik pak. Tapi, saya sudah tiga kali disuntik (vaksin)," kata Edy.
Edy mengimbau masyarakat Sumatera Utara untuk tidak takut divaksin. Karena, vaksinasi ini sangat diperlukan dalam menekan penyebaran COVID-19 di provinsi ini. "Ini mau lah divaksin, apa itu vaksin, susah kali dibilang," katanya.