Alasan Pemerintah Mau Hibahkan Vaksin Merah Putih ke Afrika
- youtube
VIVA – Pemerintah tengah menanti launching vaksin Merah Putih Universitas Airlangga, Surabaya yang dalam waktu dekat ini akan dirilis. Vaksin COVID-19 buatan anak bangsa ini telah mengantongi Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) dari Badan POM.Â
Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair), Surabaya yang bekerjasama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia tengah melakukan uji klinik. Pada uji klinik fase 1 mengikutsertakan 90 relawan, dan fase 2 mengikutsertakan 405 relawan. Selanjutnya di fase 3 akan diikuti 5.000 relawan.
Setelah diperoleh hasil interim uji klinik fase 3, maka dapat berproses selanjutnya untukmendapatkan persetujuan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM, yang ditargetkan pada pertengahan Juli 2022.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyambut baik persetujuan uji klinik vaksin Merah Putih. Ia berharap vaksin Merah Putih tidak hanya akan digunakan secara nasional, melainkan juga secara Internasional.Â
Budi menegaskan Presiden Jokowi telah setuju vaksin Merah Putih dijadikan sebagai vaksin donasi Indonesia untuk negara-negara di luar negeri. "Jadi tak hanya dipakai secara lokal (di Indonesia) saja tapi juga internasional juga," kata Budi saat hadir virtual pada Kick Off Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Rabu, 9 Februari 2022.
Menurutnya, vaksin Merah Putih rencananya dapat digunakan sebagai vaksin donasi Indonesia untuk dunia internasional ke beberapa negara, khususnya di Benua Afrika.
"Karena penetrasi distribusi vaksin di Afrika agak lambat. Banyak donasi vaksin berbentuk Moderna dan Pfizer yang membutuhkan logistik dengan suhu yang cukup tinggi minus 25 hingga minus 28 derajat celsius," ujarnya
Semantara untuk kebutuhan dalam negeri, Menkes Budi mengaku sudah berkonsultasi dengan Presiden Jokowi, bahwa vaksin Merah Putih akan digunakan sebagai booster atau penguat dan anak usia 3 tahun hingga 6 tahun. Â
"Untuk sementara dilihat, potensi vaksin Merah Putih untuk vaksin booster dan anak khususnya di atas 3-6 tahun. Di dunia tidak banyak vaksin (untuk anak 3-6 tahun) setahu saya baru Sinovac dan Pfizer. Untuk Pfizer juga sedang uji klinis," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan vaksin Merah Putih, nantinya selain digunakan sebagai vaksin booster (dosis ketiga), juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga.Â
Menurut Muhadjir, vaksin Merah Putih sebagai vaksi buatan anak negeri merupakan perwujudan dari kemajuan dan kemandirian bangsa dalam penanganan virus COVID-19 serta mendorong terwujudnya ketahanan nasional.
"Vaksin Merah Putih ini nantinya juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga khususnya di benua Afrika yang memiliki kendala dalam vaksinasinya," kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 10 Februari 2022.