Menyedihkan, Kisah Pilot Perempuan yang Sering Dinomorduakan

Putroe Sambinoe Meutuah
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA – Putroe Sambinoe Meutuah merupakan pilot perempuan sekaligus anak ketiga dari Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh nonaktif. Putroe saat ini sudah bekerja di salah satu maskapai komersial anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink. Perempuan kelahiran 19 Oktober 1997 ini sangat gigih dan cerdas untuk meraih cita-citanya. Salah satu buktinya, Putroe Sambinoe terpilih sebagai salah seorang dari lima pilot terbaik lulusan Bandung Pilot Academy (BPA) angkatan 10. 

Mengintip Perayaan Hari Ibu di Berbagai Negara, Ada yang Sampai Pergi ke Pemakaman

Diketahui sang ayah, Irwandi Yusuf juga pernah menempuh pendidikan pilot di tempat tersebut pada tahun 2014. Kemudian dilanjutkan Putroe yang masuk pada September 2015. Usai menjalani pendidikan pilot selama dua tahun dua bulan, November 2017 ia lulus. Namun, lantaran jadwal wisuda hanya dilakukan satu tahun sekali, Putroe baru diwisuda pada 27 Juli 2018. Nah, berikut kisah Putroe Sambinoe Meutuah selama menjadi pilot yang disadur dari kanal YouTube VDVC seleb. 

Cita-Cita Sejak Kecil

Golkar Rayakan Hari Ibu dengan Bedah Buku dan Pemberdayaan Perempuan

Menjadi pilot telah menjadi cita-citanya sejak dan sekaligus mengukir nama Putroe Sambinoe Meutuah sebagai pilot perempuan pertama di Aceh. Dalam kanal YouTube VDVC, orang tuanya pernah menanyakan kepada Putroe akan masuk ke universitas mana. Namun, ia menjawab ingin menjadi seorang pilot. Pada awalnya, sang ibunda mendukung keinginannya tersebut dan sang ayah tidak mendukung. Namun, setelah diskusi beberapa lama, akhirnya sang ayah menyetujui keinginan Putroe. 

RUU Penggunaan Hijab yang Ketat di Iran Tersendat Karena di Veto Presiden

Pernah Diremehkan

Menjadi seorang perempuan yang masuk ke dalam bidang pekerjaan mayoritas oleh laki-laki, Putroe mengatakan bahwa dirinya pernah diremehkan. Ketika menjadi pilot, tingkat pembentukan mental antara perempuan dibedakan dengan laki-laki. Karena itu, Putroe semakin semangat untuk memperlihatkan bahwa dirinya sama seperti laki-laki dalam menjadi seorang pilot. 

Bahkan, ketika terbang pun ia pernah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan. Ketika menjadi pilot flying, Putroe pernah direcoki dan keputusan yang diambil olehnya dirasa kurang meyakinkan sehingga ditolak oleh captain. Ia merasa bahwa pilihannya dinomorduakan, meski Putroe adalah yang terbang ketika itu. 

Perbedaan Terbang dengan Captain Perempuan

Putroe mengatakan bahwa dirinya lebih nyaman dan senang saat terbang bersama dengan pilot perempuan. Sebab, ia melihat bahwa captain perempuan menerbangkan pesawat lebih aman dan berhati-hati. Selain itu, captain perempuan juga lebih teliti dan detail ketimbang captain laki-laki.

Kendala Saat Pendidikan Pilot

Putroe Sambinoe Meutuah dalam kanal YouTube VDVC seleb mengatakan bahwa salah satu hal yang paling sulit adalah mental. Sebab, menjadi seorang pilot profesional harus memiliki mental yang kuat. Seorang pilot juga dipaksa untuk bisa mikir lebih cepat saat kondisi darurat. Putroe sendiri menempuh pendidikan sekitar 2 tahun untuk bisa mendapatkan license sebagai pilot. 

Pilot Berhijab

Putroe Sambinoe Meutuah adalah seorang pilot perempuan yang menggunakan hijab. Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa hijab tidak menjadi hambatan untuk seorang pilot. Selain itu, saat melamar pekerjaan pun, ia lebih memilih Citilink lantaran mengetahui bahwa di maskapai tersebut sudah ada seorang pilot perempuan yang menggunakan hijab. 

Tidak Ada Perdebatan

Putroe mengatakan bahwa ketika ia memutuskan untuk menjadi seorang pilot, tidak ada yang memperdebatkan hal tersebut. Bahkan, teman-teman yang berada di Aceh kagum, karena seorang perempuan pun bisa menjadi pilot. Tidak jarang pula orang yang terinspirasi dengan sosok Putroe, seperti dalam beberapa komen akun Instagram pribadinya. 

Nah, untuk menyaksikan keseruan obrolan tentang Putroe Sambinoe Meutuah, perempuan pertama di Aceh yang menjadi seorang pilot, tonton dalam program Di Sudut Ruang kanal YouTube VDVC yang dipandu oleh Nova Eliza. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya