PBNU Prihatin Ada Dugaan Kasus Kekerasan Aparat di Desa Wadas

Kericuhan warga Desa Wadas Purworejo karena menolak proyek bendungan
Sumber :
  • Ist

VIVA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) prihatin terkait dugaan kasus kekerasan dalam penanganan warga Desa Wadas. Yang, menolak penambangan batu andesit untuk proyek bendungan di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Senin kemarin.

Siswa Tertembak di Semarang, Warga dan Satpam Tak Melihat Ada Tawuran di Paramount

Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, pihaknya berharap kasus tersebut dapat dijadikan evaluasi Pemerintah. Terutama aparat keamanan agar selalu mengutamakan cara yang persuasif dan humanis.

“PBNU meminta kepada seluruh aparat keamanan dan aparat Pemerintah agar menggunakan pendekatan dialog yang humanis dengan mengedepankan prinsip musyawarah (syûra). Dan, menghindarkan cara-cara kekerasan yang merugikan para pihak dan menimbulkan mafsadah (kerusakan),” kata Fahrur Rozi di Jakarta, Rabu, 9 Februari 2022.

Mengeksplorasi Peran Transformasi Digital

PBNU juga mengimbau kepada semua pihak agar selalu mengedepankan semangat persaudaraan dan kemanusiaan dalam menyelesaikan segala permasalahan. Dengan cara ini, Fahrur Rozi yakin akan menghasilkan solusi yang bisa diterima banyak pihak tanpa merendahkan nilai-nilai hak asasi manusia.

Bendungan yang bakal dibangun di Kecamatan Bener diakui merupakan salah satu proyek strategis nasional. Melihat pentingnya proyek ini, sambung Fahrur Rozi, PBNU mendorong Pemerintah Pusat dan daerah untuk lebih meyakinkan masyarakat mengenai proyek strategis ini dan kemaslahatannya bagi masyarakat umum.

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

Wakil ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jatim Ahmad Fahrur Rozi

Photo :
  • VIVA / Lucky Aditya (Malang)

Wakil Sekjen PBNU Abdul Qodir menambahkan, yang juga lebih penting, Pemerintah harus memastikan tidak adanya potensi kerusakan lingkungan hidup dan sumber daya alam dalam pelaksanaan proyek ini.

“PBNU akan senantiasa memantau perkembangan situasi dan mendampingi warga di Desa Wadas untuk memastikan tidak terjadinya perampasan hak-hak masyarakat dan terpenuhinya keadilan bagi masyarakat,” kata Abdul Qodir.

Menyusul terjadinya insiden pada Senin, 7 Februari 2022, PBNU meminta warga NU di Desa Wadas untuk bisa menahan diri dan tidak mudah terpancing provokasi pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Warga nahdliyin juga diminta untuk memperbanyak zikir dan beribadah kepada Allah agar kemelut ini segera mendapat solusi terbaik.

“Kami telah menginstruksikan kepada PCNU Kabupaten Purworejo agar melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna menjaga situasi masyarakat tetap kondusif,” kata Abdul Qodir. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya