Haikal Hassan: Ucapan Jenderal Dudung Tak Boleh Ditafsir Sendiri

Sekjen HRS Center, Haikal Hassan.
Sumber :
  • VIVA/ Adi Suparman.

VIVA - Ustaz Haikal Hassan turut merespons ucapan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman tentang “Tuhan kita bukan orang Arab”. Dia pun meminta semua pihak tidak mudah memberikan sembarang tafsir.

Tampil di GBK Setelah Timnas Indonesia Menang dari Arab, Ini Kata Yura Yunita

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di Malang.

Photo :
  • Instagram @tni_angkatan_darat

Bisa Timbul Perpecahan

Jadi Pahlawan Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan: Ini Peran Besar Tuhan

“Yang paling tahu soal maksud ucapannya adalah Pak Dudung sendiri. Ente tidak boleh mantafsirkan sesuai persepsi ente. Bahaya timbul perpecahan. Timbul persepsi karena setiap orang isi kepalanya beda, antum mentafsirkan orang,” kata Haikal dikutip dari akun Facebook Masjid Raya Al Ittihad, Rabu, 9 Februari 2022.

Menurut Haikal, apa yang disampaikan Dudung tersebut harus dibaca dan dipahami secara utuh. “Yang paling tahu itu adalah Pak Dudung sendiri. Kalau antum tafsirkan sesuai pikiran antum sendiri maka akhirnya kita menjustifikasi pendapat orang, begitu,” katanya.

Masuk Skuad Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi, Eliano Reijnders Berikan Pesan Penting untuk Fans Tanah Air

Baca juga: Haikal Hassan Dukung Panglima TNI Gelar Silaturahmi dengan Ulama

Tak Boleh Ada Justifikasi

Dia menegaskan tidak boleh ada yang menjustifikasi terhadap pemikiran orang, termasuk Jenderal Dudung. Persepsi, pemikiran dan pemahaman setiap orang terhadap suatu persoalan tentu berbeda satu sama lain.

“Jadi bagaimana maksudnya, silakan dibuka, di-browsing, apa yang beliau katakan. Ternyata oh itu pamahamannya. Ini biarkanlah ijtihad beliau," katanya.

"Antum tidak boleh menghukumkan orang dengan pikiran sendiri dari pendapatnya orang itu. Itu tidak profesional dan tidak pada tempatnya. Di luar dari pada itu semua, setiap orang itu punya ijtihad masing-masing untuk melindungi negara,” tambah mubaligh yang akrab disapa Babe Haikal tersebut.

Harus Tabayun

Sementara itu, Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar, mengatakan pihak-pihak yang mempersoalkan ucapan Dudung sebaiknya diawali dengan tabayun terlebih dahulu. Tabayun untuk mengetahui maksud dan tujuan apa yang disampaikan jenderal TNI bintang 4 tersebut.

“Menurut saya, akan lebih bijak kita lihat tujuannya, tidak hanya fokus kepada kesalahannya," katanya.

Soal doa menggunakan bahasa Indonesia, dia mengatakan tujuan Jenderal Dudung baik. Baginya, yang salah jika seseorang tidak pernah berdoa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya