Arsul PPP: Pengerahan Polri-TNI ke Desa Wadas Ulang Cara Orde Baru

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani
Sumber :
  • VIVA / Lilis Khalisotussurur

VIVA - Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani, mempertanyakan pengerahan ratusan anggota Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan TNI di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, hingga terjadi penangkapan terhadap sejumlah warga.

Respons Dasco soal Pernyataan Megawati Ada Pengerahan Aparat di Pilkada Jawa Tengah

Polisi menangkap provokator penolakan proyek bendungan di Desa Wadas Purworejo

Photo :
  • tvOne

Ada Ancaman Terorisme?

MoU dengan Polri, Mendikdasmen Sebut Kekerasan Diselesaikan Secara Damai dan Guru Tak Jadi Terpidana

“Memangnya ada ancaman terorisme atau kerusuhan sosial di Desa Wadas? Sehingga sampai perlu dikerahkan ratusan aparatur,” kata Arsul pada Rabu, 9 Februari 2022.

Menurut dia, pengerahan aparat dalam jumlah besar jika tanpa adanya ancaman kerusuhan atau konflik sosial, mengesankan paradigma berpikir aparatur keamanan dan pemerintahan tentang pembangunan masih seperti zaman Orde Baru.

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya

"Ini kok kayak mengulang cara-cara aparatur keamanan dalam menangani pembangunan Waduk Kedungombo zaman Orde Baru dulu,” ujar Wakil Ketua Umum PPP ini.

Mengedepankan Pendekatan-pendekatan Informal

Harusnya, kata dia, mengawal pembangunan itu dilakukan aparatur bukan dengan mengerahkan aparat keamanan. Akan tetapi, lebih mengedepankan pendekatan-pendekatan informal dengan masyarakat.

“Apalagi dengan semangat mengedepankan pendekatan keadilan restoratif, maka penindakan aparatur dan upaya paksa mestinya dihindarkan,” kata dia.

Selanjutnya, Arsul meminta aparat menginisiasi pertemuan-pertemuan dengan warga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19.

“Warga diajak berdialog dari hati ke hati. Setelah mereka bisa menerima, maka pengukuran dilakukan tanpa perlu pengerahan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya