Di Banten, Habib Luthfi dan BNPT Serukan Pencegahan Paham Radikal

Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan upaya pencegahan paham radikal. Kali ini, BNPT bersama tokoh agama dan pondok pesantren sosialisasikan pencegahan paham radikal di Lebak, Banten.

Ribuan Eks Anggota Jemaah Islamiyah Deklarasi Kembali ke NKRI

BNPT dalam kesempatan dialog kebangsaan turut mengajak Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Dialog ini digelar di Pondok Pesantren Nurul Falah, Pasir Malang, Lebak, Banten.

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pencegahan paham radikal terorisme harus terus dilakukan demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap rukun dan harmoni. Dia menekankan, urusan kebangsaan adalah tugas pekerjaan rumah yang wajib dijalankan.

Dorong Asta Cita Presiden Prabowo, BNPT Tebar 100 Ribu Benih Ikan Nila

"Masalah kebangsaan ini pekerjaan rumah tugas kita sepanjang negara berdiri. Indonesia merupakan negara kebangsaan, nation state. Beraneka ragam berkumpul jadi satu, NKRI. Mari kita selalu jaga kerukunan dan harmoni ini," kata Boy, dalam keterangannya, Selasa, 8 Februari 2022. 

Boy mengibaratkan paham radikal teroris itu seperti virus yang berbahaya layaknya COVID-19. Kata dia, orang yang terpapar paham radikal intoleran bisa saja tak memiliki tanda-tanda dan sikap tertentu. 

BNPT dan PNM Perkuat Kolaborasi Pencegahan Radikalisme Melalui Pemberdayaan Ekonomi

Kemudian, ia menyampaikan pentingnya penerapan nilai kebangsaan untuk mencegah virus radikal. Ia menyebut nilai kebangsaan itu terdapat dalam empat konsensus yaitu UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar.

Photo :
  • Istimewa
 

Menurut Boy, empat konsensus itu mesti terus digelorakan terutama dalam ruang dialog. 

"Kalau masyarakat, anak muda Indonesia tidak kuat aspek ideologinya banyak anak muda akan terpapar," jelas eks Kapolda Papua tersebut. 

Pun, ia melanjutkan agar kalangan anak muda dapat perhatian serius dalam upaya pencegahan paham radikal. Ia mengatakan demikian karena banyak konten propaganda paham radikal yang muncul di media sosial. Status kalangan anak muda di Tanah Air adalah mayoritas pengguna media sosial. 

Sementara, Habib Muhammad Luthfi mendukung upaya BNPT dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Dia menjelaskan upaya BNPT dalam merawat persatuan dan kerukunan bangsa harus didukung.

Menurut dia, leluhur bangsa Indonesia telah mewariskan semangat persatuan dan kesatuan yang perlu dijaga. 

"Alhamdulillah BNPT menjaga generasi muda. Keukhuwahan, persatuan dan kesatuan sudah diwariskan bahkan sejak zaman para Walisongo. Jangan kita sampai mengecewakan warisan leluhur bangsa kita untuk terus bersatu," ujar Habib Luthfi. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy tak menampik paham radikal terorisme saat ini sudah banyak muncul di dunia digital. Dia pun siap bekerjasama dengan BNPT dalam rangka peningkatan literasi digital untuk masyarakat Banten agar tak mudah terpapar paham radikal. 

"Masyarakat terus harus dikasih tahu bahaya paham radikal. Paham radikal sudah masuk ke semua sendi-sendi kehidupan. Paham radikal masuk ke ranah digital. Kita mendukung literasi digital," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya