Jadi Relawan di Semeru, 26 Mahasiswa Akbara Solo Positif COVID-19
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA – Sebanyak 26 mahasiswa Politeknik Akademi Bank Darah Surakarta (Akbara) yang menjadi relawan bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19. Para relawan itu kini sudah ditarik pulang ke Solo untuk menjalani karantina.
Di Semeru, mahasiswa Akbara itu bertugas mendirikan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat pengungsi.
Pembina Yayasan Akbara, Sumartono Hadinoto menjelaskan para mahasiswa dan dosen pembimbing itu dikirim ke Lumajang sejak 27 januari 2022 lalu. Mereka dikirim ke daerah bencana untuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus menyampaikan amanat bantuan dari warga Solo yang dititipkan melalui PMI Solo.
“Dari bantuan itu digunakan untuk membuat huntara atau hunian sementara kepada pengungsi erupsi Gunung Semeru di Lumajang," kata Sumartono di kantornya, Selasa, 8 Februari 2022.
Dia menyampaikan saat beraksi membantu pengungsi Semeru ternyata dua mahasiswa yang merasakan demam. Selanjutnya mahasiswa tersebut diminta untuk menjalani uji swab antigen pada Minggu, 6 Februari 2022. Dari hasil swab itu menunjukkan hasil terkonfirmasi positif COVID-19.
“Setelah di-antigen dan positif sehingga semua 26 relawan itu kami tarik kembali ke Solo pada Minggu malam lalu. Setibanya di Akbara langsung kami isolasi di Kampus Akbara,” jelasnya.
Terkait dua mahasiswa yang positif, kemudian pihaknya melaporkan ke puskesmas terdekat di Solo pada esok harinya. Selanjutnya, dilakukan uji swab polymerase chain reaction (PCR). Pun, setelah hasil swab PCR keluar, ternyata 26 mahasiswa itu positif COVID-19.
Dengan kondisi itu, mereka harus menjalani isolasi di kampus Akbara. Untuk kondisi para mahasiswa tersebut kini di antaranya termasuk dua mahasiwa yang awalnya terpapar sudah membaik. 24 mahasiswa lain diketahui tanpa gejala.
“Tapi sampai hari ini saya cek, yang dua mahasiswa terdampak pun sudah sembuh. Kemudian 24 mahasiswa lainnya tidak ada dampak atau OTG. Kita masing menunggu hasil PCR negatif dan masih menjalani isolasi di Akbara,” jelasnya.
Untuk diketahui, Akbara aktif mengirim mahasiswanya untuk menjadi relawan bencana erupsi Gunung Semeru. Sehari setelah erupsi, Akbara juga mengirim mahasiswa ke lokasi bencana untuk membantu pengungsi.
Sementara, kehadiran relawan yang terakhir kemarin untuk mendirikan huntara bagi pengungsi Semeru.