Logo BBC

Kisah Pasangan Muda Tinggalkan Kota Demi Mendidik Anak Pelosok Papua

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Adit dan Putri juga membekali anak didik mereka dengan keterampilan nonteknis. Setiap tahun mereka meminta anak-anak untuk tampil di hadapan banyak orang dengan bernyanyi, bermain musik, drama, atau membaca puisi untuk melatih kepercayaan diri mereka.

Sebab, sebagian besar anak-anak di Kosarek pada awalnya adalah pribadi yang pemalu dan rendah diri karena tidak memiliki cukup ruang untuk beraspirasi.

"Sekarang kalau anak Mome Lemnep Ae ditanya siapa yang mau buat penampilan, semua angkat tangan baku rebut, karena kepercayaan diri mereka sudah tumbuh," jelas Putri.

Setiap pulang sekolah, mereka juga menjalankan peternakan yang dikelola bersama. Anak-anak bisa menyumbang ubi untuk makanan ternak ayam dan bebek. Mereka juga memiliki jadwal piket untuk membersihkan kandang.

"Ketika usia ayam sudah cukup, hasilnya masuk ke tabungan pendidikan anak-anak. Kami tidak memungut biaya, kami hanya ingin anak-anak punya tanggung jawab dan kemandirian yang tinggi," kata Putri.

Mengajar dengan bahasa ibu


Beberapa bulan yang lalu, Rumah Belajar Kosarek kedatangan seorang murid baru bernama Yon.

Di mata Adit dan Putri, Yon adalah anak yang cerdas. Dia cukup lancar membaca, menulis, dan juga bisa mengenali angka.

Namun ketika mengerjakan soal-soal latihan dari buku paket berbahasa Indonesia, Yon tertinggal dibandingkan murid-murid lain.

Adit dan Putri kemudian memberi kelas tambahan untuk Yon menggunakan bahasa Mek. Upaya itu ternyata bisa ditangkap dengan baik oleh Yon.

Seperti Yon, banyak anak-anak Kampung Kosarek lainnya yang tak fasih berbahasa Indonesia. Akibatnya, mereka kesulitan memahami konsep ilmu dalam bahasa yang asing bagi mereka.

"Kami mau memperkenalkan pendidikan dan pengetahuan yang baru di luar dunia mereka tapi dengan cara yang dekat, bahasa yang dekat di hati mereka, paling tidak untuk anak usia dini," tutur Putri.

Bahasa Mek akhirnya menjadi bahasa utama yang mereka gunakan untuk mengajar anak-anak usia dini, setidaknya sampai mereka cukup fasih berbahasa Indonesia.

Sejumlah lagu anak-anak populer Indonesia mereka terjemahkan ke dalam bahasa Mek agar anak-anak bisa mengerti.

Mereka kemudian dibantu oleh sebuah yayasan yang mengadvokasi pendidikan berbahasa ibu untuk menyediakan alat-alat belajar berbahasa Mek.

Salah satunya adalah buku-buku cerita berbahasa Mek yang pemilihan ceritanya disesuaikan dengan kearifan lokal dan kehidupan sehari anak-anak Kosarek.