Ridwan Kamil: PTM Dihentikan Hanya di Bandung Raya dan Bodebek

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan perubahan skema pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jawa Barat hanya berlaku di wilayah Bandung Raya dan Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi (Bodebek) seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Respons Jokowi soal Ridwan Kamil Kalah dengan Pramono Versi Quick Count Sementara

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini memastikan PTM di daerah non-Bandung raya dan Bodebek tetap berlaku seperti sediakala dan tanpa melonggarkan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) serta akselarasi vaksinasi pelajar.

"PTM jangan disamaratakan, di Bandung dan Bodebek itu dikurangi atau diberhentikan. Tapi yang di luar Bandung Bodebek tetap dilaksanakan secara proporsional," kata Ridwan Kamil kepada VIVA, Senin 7 Februari 2022.

Sindiran PDIP ke Riza Patria: Pelanggaran itu Diproses Hukum, bukan Disayembarakan

Emil menuturkan, arahan dari Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan bahwa PPKM di masing-masing daerah untuk dievaluasi menyesuaikan dengan tren laju paparan COVID-19.

"Kemarin rapat dengan pak Luhut, pemberlakuan PPKM akan dievaluasi sesuai daerah, jangan menyamaratakan. Karena Jawa Barat dari 100 persen COVID-19, 80 persennya hanya Bodebek dan Kota Bandung sementara 20 persennya tersebar di 21 kota kabupaten," katanya.

Kubu RK Bantah Kirim Karangan Bunga ke Pramono-Rano: Bisa Jadi Rano Karno

"Jangan mempersamakan situasi yang rendah dengan yang naik. Kalau gejala ringan jangan ke rumah sakit karema Omicron ini cepat sembuhnya, jangan kaya Jakarta BOR nya naik hampir 60 persen 2 per 3 nya gejala ringan," tambahnya. 

Sebelumnya, Pemkot Bandung menghentikan aktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada satu sekolah dan empat Rombongan Belajar (Rombel) di empat sekolah selama 15 hari, pasca meningkatnya kasus positif COVID-19 pada kategori siswa berdasarkan tes acak antigen.
 
"Ya yang satu ditutup 15 hari dan yang 4 ditutup rombel untuk jenjangnya satuan pendidikan SD dan SMP," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Pengembangan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Bambang Ariyanto. 

Menurutnya, 58 sekolah telah melakukan tes acak yang menghasilkan 13 orang positif COVID-19 terdiri dari 12 siswa dan satu guru dan saat ini tengah melakukan isolasi mandiri. Bambang menerangkan, pihaknya menyurvei 13 ribu orang tua siswa dan 20 ribu tentang PTM. 

Hasilnya, sebanyak 96 persen orang tua menginginkan PTM digelar dan 97 persen siswa menginginkan hal sama

"Orang tua yang disurvei itu 13 ribu kemudian di angka 96 persen yang ingin PTM. Kalau anak anak nya diangka 20 ribu malah yang ingin PTM nya 97 persen," katanya.  

Sementara itu, Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Bandung, Asep Gufron menekankan warga jangan abai dengan lonjakan kasus yang terjadi. Kasus COVID-19 di Kota Bandung terus menunjukan kenaikan signifikan di tengah ancaman varian Omicron. 

"Update kasus sekarang itu ada 864 dari konfirmasi keseluruhan. Atas hal itu kita lakukan pelacakan kepada warga," ungkap Asep dalam dialog Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Rabu 2 Januari 2022.  

Asep memaparkan, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit di Kota Bandung disiapkan mencapai 701 unit dan sudah terisi 76 tempat tidur. "Rumah sakit ada 701 terisi baru 76 atau 10,46 persen. Informasi Dinkes belum dikatakan itu Omicron, tapi positif COVID-19, " katanya.
  
"Kami sekarang masif sosialisasi ke wilayah. Agenda itu kita kumpulan semua potensi masing-masing wilayah. Bisa saja kena dan tidak, situasi kondisi cuaca kurang bagus. Kita selalu ingatkan di wilayah jangan lelah untuk menyosialisasikan juga menerapkan prokes," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya