Edy Mulyadi Pakai Ikat Kepala Sunda Hina Kalimantan, Ini Pesan Emil

Edy Mulyadi sebut lokasi Ibu Kota Baru tempat jin buang anak.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengkritik keras tersangka Edi Mulyadi yang menggunakan ikat kepala suku sunda dalam memberikan pernyataan yang menghina Kalimatan sebagai tempat jin buang anak. 

Peringatan BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 17-23 Desember 2024

Kang Emil sapaan akrabnya memberikan pesan kepada generasi muda agar tidak meniru sikap Edy Mulyadi yang memakai ikat Sunda dan menghina daerah lain di Indonesia. 

"Kepala/hulu/mastaka adalah simbol kemuliaan. Tempat bersemayam sumber pikiran manusia. Karenanya hadir konsep penutup kepala, yang dari berbagai budaya diartikan sebagai lambang pemuliaan dan kehormatan," ujar Emil dalam akun Instagramnya @ridwankamil, dikutip Minggu, 6 Februari 2022. 

Ridwan Kamil Bilang Banyak Temuan di Pilkada Jakarta tapi Kenapa Tidak Gugat ke MK?

Baca juga: TMII Direvitalisasi Negara, Intip Makna dari Setiap Penataannya

"Demikian pula dengan iket Sunda atau totopong atau penutup kepala tradisional dari kain adalah simbol keluhuran budi dan budaya si pemakainya," sambungnya. 

RK Titip Aspirasi 40 Persen Suara Pemilih ke Pramono-Rano Karno

Kata dia, terdapat lebih dari 12 jenis ikatan kain dalam tradisi iket Sunda yang mencerminkan keluhuran maksud dan pesan dari si pemakainya. 

Karenanya, kata dia, jangan pernah memakai simbol keluhuran budaya ini ketika melakukan gestur, ucapan atau tindakan yang merendahkan peradaban. Dan itulah yang terjadi, ketika saudara Edy Mulyadi, yang selalu memakai Iket Sunda ini, saat kontroversi terjadi. 

"Dan ini tentunya akan merendahkan keluhuran simbol budaya Sunda ini. Tidak heran jika Majelis Adat Sunda tambah marah. Wahai generasi muda, pesan dari saya: jangan pernah ditiru dan dicontoh," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya