Fakta Video Viral Pakai Atribut Polri, 3 Orang Dibekuk Polisi
- Antaranews.com
VIVA – Tiga warga sipil di Manokwari diamankan oleh Tim Cyber Direktorat Kriminal Khus (Ditreskrimsus) Polda Papua Barat karena dugaan penyalahgunaan atribut Polri untuk candaan di media sosial TikTok. Ketiga pelaku tersebut menari dengan iringan sebuah lagu di media sosial TikTok dengan memakai seragam polisi sampai akhirnya viral.
Kasubdit Indaksi Dit Reskrimsus Polda Papua Barat, AKBP Bendot D Prasetyo membenarkan tentang kejadian pemakaian seragam Polri oleh tiga pelaku yang berjenis kelamin laki-laki yang sebenarnya tidak berhak mengenakan pakaian itu dan melakukan adegan menari di media sosial TikTok.
“Dalam video TikTok berdurasi 19 detik yang viral di wilayah Manokwari sejak 31 Januari lalu, terlihat jelas tiga laki-laki mengenakan seragam Polri dan menari-menari. Video tersebut sempat meresahkan warga lainnya,” tutur Prasetyo dikutip dari Antara, Jumat 4 Februari 2021.
Atribut Milik Anggota Polri Baru
Lebih lanjut, Prasetyo mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan video dan juga pengambilan keterangan ketiga warga sipil tersebut, diketahui bahwa atribut Polri yang dikenakan oleh mereka adalah milik anggota keluarganya yang baru saja menjadi anggota Polri untuk jalur Otsus.
“Seragam yang dipakai milik anggota keluarga mereka yang baru lulus menjadi anggota Polri. Sehingga euforia merayakannya tapi berlebihan,” tambahnya.
Tidak Dihukum
Ketiga warga sipil tersebut, hanya diberikan peringatan dan sudah membuat pernyataan supaya tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari.
“Kami imbau kepada masyarakat, bila ingin berekspresi di media sosial atau di muka umum silakan saja, tapi tetap harus bijak dan santun,” ujar Prasetyo.
Barang Bukti
Dia mengatakan bahwa Tim Cyber telah mengamankan beberapa barang bukti atas kejadian viral tersebut. Mulai dari tiga pasang sepatu PDL, baju seragam Pori, topi Polri, dan satu buah ponsel.
MoU dengan Polri, Mendikdasmen Sebut Kekerasan Diselesaikan Secara Damai dan Guru Tak Jadi Terpidana
Mendikdasmen, Prof Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya menjamin keamanan para guru dari intimidasi dan kekerasan oleh pihak manapun. Terutama setelah MoU dengan Polri diteken
