Klaster Kasus COVID-19 di Solo Kian Bertambah, Kini di 13 Sekolah
- VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)
VIVA – Penyebaran kasus COVID-19 di sekolah Solo, Jawa Tengah, terus meluas dari SD hingga SMA. Kini jumlah sekolah ditemukan kasus virus Corona bertambah dari 11 sekolah menjadi 13 sekolah. Adanya penemuan kasus tersebut sekolah yang bersangkutan meniadakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Kesehatan Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, jumlah sekolah yang muncul kasus COVID-19 di Solo terus bertambah. Hal ini pun menjadi sorotan yang serius.
“Jumlah sekolahnya tambah, tambah terus kok. Tambah SMA Ursulin dan SMA MTA,” kata dia di Solo, Kamis, 3 Februari 2022.
Lebih lanjut, Wahyuningsih menambahkan, kasus itu muncul lantaran terdapat siswa yang terpapar COVID-19. Ia menyebutkan selain muncul tambahan kasus COVID-19 di sekolah, jumlah yang terpapar Virus Corona dari lingkungan sekolah juga terus bertambah.
“Kelihatannya tambah tiga lagi jadi total ada 43 orang yang terdiri dari guru dan siswa. Untuk yang kasus baru itu siswa yang terpapar dan berasal dari luar kota semua,” ujarnya.
Dengan munculnya kasus tersebut, menurut dia, Dinas Kesehatan Solo terus melakukan tracing di sejumlah sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kasus COVID-19 telah menular ke siswa atau guru lainya yang melakukan kontak dengan yang bersangkutan.
“Ini baru proses tracing. Mayoritas yang terpapar itu tanpa gejala ya,” kata dia.
Sedangkan terkait kegiatan PTM, Wahyuningsih mengungkapkan akan dilakukan evaluasi pada pertengahan bulan ini setelah adanya temuan penyebaran kasus COVID-19 di sejumlah sekolah.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung penerapan protokol kesehatan yang dilakukan para siswa dan guru baik di sekolah maupun di rumah sehingga penerapan tersebut menjadi tanggung jawab semuanya.
“Tentang evaluasi PTM, kami tetap akan melaksanakan Insya Allah minggu kedua atau minggu ketiga bulan Februari ini kita laksanakan. Harapan saya terkait COVID ini tanggung jawab semua, penerapan prokes baik di sekolah, rumah dan perjalanan menjadi tanggung jawab masing-masing,” harapnya.