Bumame Farmasi Akui Salah 'Covidkan' Pasien, Dirut Minta Maaf

Ilustrasi swab antigen
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Bumame Farmasi memohon maaf atas insiden tidak menyenangkan yang dialami Ibu Zakiah, salah seorang pasien yang hendak melakukan tes antigen di Bumame Farmasi kawasan SCBD pada Kamis, 3 Februari 2022. 

Kanada Hapus Syarat Tes COVID-19 Turis Asal China, Hong Kong, Makau

Sebelumnya, seorang perempuan melayangkan protes ke petugas Bumame Farmasi di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, karena dinyatakan positif COVID-19. Padahal, perempuan yang diketahui bernama Zakiah itu belum melakukan tes COVID-19 di tempat tersebut.

"Dengan segala kerendahan hati, memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian tidak menyenangkan yang Ibu Zakiah alami pada pagi hari ini tanggal 3 Februari 2022 di Bumame Farmasi SCBD," tulis Direktur Utama Bumame Farmasi, James Wihardja dalam suratnya.

Uni Eropa Hapus Tes COVID Bagi Penumpang Asal China

James mengakui bahwa kejadian yang dialami pasien Zakiah hari ini, memang benar karena adanya kesalahan dari pihak admin Bumame Farmasi sehingga menyebabkan kerugian dan ketidaknyamanan pasien. 

"Saya akan memastikan kejadian ini tidak akan terulang kembali di cabang Bumame Farmasi manapun serta menjadikan hal ini sebagai evaluasi bagi seluruh tim Bumame Farmasi agar kedepannya kami bisa melayani seluruh klien/customer kami dengan lebih teliti dan bertanggung jawab lagi," imbuhnya

Jerman Tetapkan China 'Area Varian Virus Berbahaya'

Video seorang wanita protes kepada penyedia jasa tes PCR viral di media sosial. Ia komplain mendapatkan hasil PCR padahal belum melakukan tes PCR. Video viral itu diunggah oleh akun Instagram @jktnewss. 

"Beredar video seorang pasien komplain hasil tes PCR sudah diberikan, padahal belum dites," tulis jktnewss pada caption unggahan videonya, Kamis (3/2). 

Dalam unggahan video itu memperlihatkan penyedia jasa tes PCR didatangi seorang perempuan. Perempuan itu ingin bertemu pimpinan penyedia jasa tes PCR. Namun, karena dibilang tidak ada di tempat, ia langsung menyampaikan protesnya kepada petugas penyedia jasa tes PCR tersebut. 

Tampak petugas penyedia jasa PCR itu memakai kaos warna biru. Dalam kaosnya tertulis Bumame Farmasi.  

"Saya kan kemarin bikin janji, untuk hari ini tes PCR. Kenapa kemarin saya dikirimin. Semenatara saya belum ke sini. Hasil tes antigen. Terus tadi pagi saya dikirimin hasil tes PCR. Sementara saya belum datang," ujar perempuan tersebut sambil menyerahkan hasil tes ke petugas yang menggunakan kaos Bumame Farmasi.

"Inikan aneh sekali. Orang belum datang kok sudah dikirim hasil. Terus dua-duanya positif lagi. Inikan merugikan, saya besok mau terbang ke Bali. Gimana, saya gak bisa dong. Karena kalian sudah bikin tes palsu," ujar perempuan tersebut.

Kemudian komplain wanita ini dihadapi oleh petugas lainnya masih sama menggunakan kaos Bumame Farmasi. "Maaf bu, ini ada human error dari kami," jawab petugas perusahaan layanan tes PCR. 

Mendapatkan jawaban seperti itu, wanita tadi sempat kesal dan meminta segera diproses permohonannya bila tidak akan dilaporkan ke Kementerian Kesehatan.

Swab antigen massal usai ada guru mengajar di PTM tak pakai masker

Varian Arcturus Masuk RI, Kemenkes Siagakan Tes COVID-19 Mandiri

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dr. L. Rizka Andalucia, berharap dengan adanya tes mandiri, akan mempercepat deteksi dini dan upaya pengobatan COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2023