COVID-19 Naik, Walikota Semarang Setop PTM Mulai Senin Depan

Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Perkembangan terkait lonjakan kasus baru COVID-19 di Kota Semarang membuat pemerintah setempat mengambil sikap untuk mengendalikan keadaan. Walikota Semarang Hendrar Prihadi memutuskan untuk menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di semua tingkatan mulai Senin mendatang.

Jelang Pilkada 2024, Walikota Depok Ajak Masyarakat agar Tetap Damai

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyapa siswa yang menjalani sekolah secara daring saat memantau pembelajaran secara tatap muka di SMPN 12 Semarang, Jawa Tengah, Senin, 30 Agustus 2021.

Photo :
  • ANTARA/I.C.Senjaya

Pembelajaran Jarak Jauh

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Tuai Dukungan, Pasangan Imam-Riri: Mendukung Penuh!

"Iya, pembelajaran tatap muka mulai Senin kita off-kan selama dua minggu. Jadi supaya anak didik kita belajar dari rumah dengan sistem pembelajaran jarak jauh," kata walikota yang akrab disapa Hendi tersebut di kantornya, Kamis, 3 Februari 2022.

Ia menambahkan lonjakan kasus COVID-19 di wilayahnya beberapa hari ini memang terjadi sangat cepat. Sektor pendidikan menjadi salah satu yang menyumbang angka kenaikan COVID-19 yang cukup signifikan.

Jantje-Syarif Janji Keluarganya Tak Akan Cawe-cawe Proyek Daerah di Ambon

Baca juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Sekolah di Tangerang Raya Ditutup

Percepat Vaksinasi

Sektor lainnya yang juga cukup banyak kasusnya adalah lingkungan pekerjaan atau karyawan, serta lingkungan keluarga. Makanya, ia memutuskan untuk menyetop sementara PTM sambil terus mendorong percepatan vaksinasi.

Selain mengevaluasi PTM, Hendi juga akan mengeluarkan instruksi terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Ia menegaskan, meski Kota Semarang berada di level satu, tapi mulai hari Senin, 7 Februari 2002, pihaknya akan menerapkan pembatasan kegiatan seperti pada level 2. Hal itu sebagai langkah antisipasi terkait melonjaknya kasus baru yang memang cepat.

"Untuk sementara kita downgrade ke level 2 supaya masyarakat juga disiplin menerapkan protokol kesehatan. Silakan masyarakat tetap berkegiatan, tapi semua aturan protokol kesehatan harus juga dilaksanakan," tegasnya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya