Kasus COVID-19 Melonjak, Sekolah di Tangerang Raya Ditutup
- VIVA/Sherly
VIVA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk Tangerang Raya resmi dihentikan seiring meningkatkan kasus positif COVID-19 di wilayah tersebut. Menurut Gubernur Banten, Wahidin Halim, dalam satu hari penambahan pasien positif COVID-19 menembus 2.209 kasus.
"Kalau Tangerang Raya sudah kita sepakati kemarin, tidak ada PTM, kembali ke rumah lagi. Walaupun kita tahu banyak masyarakat yang menuntut, orang tua terutama. Kita evaluasi terus," kata Wahidin, Rabu, 2 Februari 2022.
PTM Dibatasi Hanya 25 Persen Siswa
Untuk wilayah lainnya, sesuai Surat Edaran (SE) Gubernur Banten Nomor 443/204-DinKes/2022 tanggal 27 Januari 2022, PTM dibatasi hanya boleh diikuti 25 persen siswa.
Pemprov Banten menyatakan jika ada siswa positif COVID-19 maka sekolah tersebut harus ditutup selama dua pekan dan belajar daring, sembari melakukan tracing untuk siswa yang kontak erat.
"Sekolah tatap muka, untuk Tangerang Raya sudah disepakati tidak ada PTM. Pandeglang kita lihat evaluasi lagi, Serang masih. Tangerang Raya sudah mulai oranye, PTM itu kan level 2," katanya.
Enam Siswa di Cilegon Terpapar COVID-19
Di Kota Cilegon sudah ada enam sekolah yang siswanya terpapar COVID-19. Pemerintah daerahnya mengaku terus mengejar tracing ke pelajar yang terkonfirmasi kontak erat.
Jumlah kasus positif hingga 31 Januari 2022, terdata sebanyak 130 kasus. Kemudian untuk vaksinasi pelajarnya, baru 13,73 persen.
"Sampai saat ini, sekolah yang sudah ada kasus covid-19. Ada juga guru yang terpapar," kata Kadinkes Kota Cilegon, Ratih Purnamasari.
Total Kasus 148.377
Berdasarkan data yang diunggah melalui akun resmi Instagram @dinkes_provbanten, tertulis total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 148.377 orang dan pada 1 Februari 2022, kasus aktifnya naik sebanyak 2.463 orang.
Kemudian pasien COVID-19 yang meninggal bertambah 1 orang, menjadi 2.705 orang. Kota Tangerang dan Tangsel menjadi zona oranye penularan virus corona, sedangkan lainnya masih berada di zona kuning.