Jokowi Perintahkan Layanan Obat Telemedisin Datang Hitungan Jam

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo memastikan, Presiden Joko Widodo telah merespons laporan masyarakat soal keterlambatan obat telemedisin.

Jokowi hingga SBY Bakal Ramaikan Kampanye Akbar RK-Suswono Sabtu Besok

Menurut Abraham, ke depannya obat dari layanan telemedisin tersebut akan diusahakan tiba lebih cepat.

"Bapak Presiden memerintahkan untuk memeriksa penyebabnya kenapa, dan memastikan obat bisa tiba dalam hitungan jam," kata Abraham, di gedung Bina Graha Jakarta, Rabu 2 Februari 2022

Lagi, Jokowi Endorse Paslon Respati-Astrid dengan Blusukan di Proyek Rel Layang Warisan Gibran

Sebelumnya, dalam rapat terbatas evaluasi PPKM, Senin 31 Januari 2022, Kantor Staf Presiden melaporkan telah menerima keluhan warga terpapar COVID19 varian Omicron soal obat telemedisin yang tiba terlalu lama. Laporan tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan didengar langsung oleh Presiden.

Abraham mengatakan, setiap rapat kabinet terkait evaluasi PPKM, Presiden Joko Widodo selalu dengan sangat detail memastikan kesiapan dan upaya pemerintah dalam menyelamatkan masyarakat dari pandemi sudah berjalan dengan baik. Selain dari aspek kesehatan, Jokowi juga sangat fokus pada ekonomi, pendidikan, dan keamanan.

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo.

Photo :
  • Dokumentasi KSP.

"Intinya Presiden selalu mengharapkan yang namanya pelayanan kepada masyarakat harus selalu diperhatikan," ujarnya. 

Sebagai informasi, telemedisin merupakan layanan medis online yang memungkinkan seseorang mendapat pelayanan kesehatan dari jarak jauh. Ini akan memudahkan masyarakat dalam mengakses pengobatan dalam kondisi pandemi seperti saat ini.

Kementerian Kesehatan menyediakan layanan telemedisin isoman bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk varian Omicron. Pasien bisa berkonsultasi online dan mendapat paket obat secara gratis melalui layanan itu.

Syaratnya pasien harus melakukan tes PCR lebih dulu di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) milik Kementerian Kesehatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya