Pengelolahan Sampah Ala Bantar Gebang akan Diterapkan di Banyumas
- istimewa.
VIVA – Pengelolaan sampah yang benar masih persoalan klasik setiap daerah. Khususnya pada momen-momen liburan tanggal merah perayaan hari besar agama, nasional maupun internasional.
Hal tersebut yang mendasari Bupati Banyumas, Achmad Husein berkunjung ke 'sekolah pengelolaan sampah' Bantar Gebang Bekasi hari ini. Dia mengaku ingin belajar menyulap sampah menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.
Dalam kesempatan itu Husein ditemani oleh Direktur BUMD Banyumas Investama Jaya, Aditya Sigit pratomo dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Junaidi. Dia pun membawa ratusan kilo sampah Banyumas untuk diolah menjadi bahan baku untuk kerajinan tangan maupun pertanian bagi warganya.
“Ya, saya bawa sampah (sekitar 300 kilo gram) dari Banyumas ke sini. Biasanya sampah banyak saat tanggal merah atau hari libur. Saya mau lihat dan praktikkan sendiri cara mengolah sampah di Bantar Gebang,” kata Husein dikutip dari keterangannya, Selasa, 1 Februari 2022.
Husein mengungkapkan, daerahnya sangat membutuhkan ilmu sekaligus teknologi pengelolaan sampah di Bantar Gebang. Sehingga bisa dituru dan di aplikasikan pada sistem pengelolaan sampah Kabupaten Banyumas.
Seiring pesatnya perkembangan daerah Banyumas, Husein memperkirakan, persoalan sampah akan semakin kompleks jika tidak segera ditangani dengan baik.
“Saya praktikkan sendiri (mesin pengolahan sampah) dan benar, sampah yang saya bawa jadi kering. Ini membuktikan mesin sederhana di tempat pengelolaan sampah ini berfungsi dengan baik,” tutur Husein.
Atas dasar itulah, tokoh PDI P Banyumas ini akan membawa teknologi pengelolaan sampah mandiri Bantar Gebang Bekasi ini ke daerahnya. Untuk segera diaplikasikan pada dinas terkait.
Saat ini, Husein mengaku dirinya tengah fokus mengakselerasi program Sulap Sampah jadi Uang alias Sumpah Beruang, setelah mendapatkan pengetahuan tentang tata cara pengelolaan sampah yang baik dan benar. Agar memiliki nilai ekonomis bagi warga maupun daerah Banyumas.
“Dengan teknologi ini, program Sumpah Beruang, Sulap Sampah Jadi Uang, akan benar-benar sempurna dan dapat dinikmati oleh masyarakat Banyumas,” tutur Husein.
Dia menjelaskan, saat ini sedikitnya 24 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang beranggotakan ratusan warga Banyumas, telah menggunakan hasil olahan sampah untuk dijadikan barang-barang yang bernilai ekonomis bagi masyarakat.
Hasil olahan berupa bahan baku ini, dihasilkan dari 2 jenis sampah yang berasal dari sedikitnya 22 truk sampah, yang dikumpulkan dinas terkait dari seluruh wilyah Kabupaten Banyumas.
“Syukur Alhamdulillah, teknologi ini bukan hanya menyelesaikan persoalan sampah, namun bernilai ekonomis dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Banyumas,” pungkas Husein.