Polisi 'Bubarkan' Kerumunan Malam Imlek di Balai Kota-Pasar Gede Solo

Kerumunan warga di lampion imlek, Solo, Jateng.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)

VIVA – Polisi membubarkan kerumunan ribuan orang yang memadati kawasan depan Balai Kota Solo hingga Pasar Gede Solo yang dipasangi 1.000 lampion. Para pengunjung itu mendatangi kawasan tersebut untuk melihat kemeriahan perayaan Tahun Baru Imlek 2022.

Pantauan VIVA, lampu lampion di kawasan depan Balai Kota Solo hingga Pasar Gede Solo itu mulai dinyalakan pada pukul 17.00 WIB. Sejak lampion dinyalakan pengunjung pun mulai berdatangan untuk mengabadikan momen suasana Imlek di Kota Solo.

Ribuan pengunjung mulai memadati kawasan tersebut sejak pukul 19.00 WIB. Adanya kerumunan tersebut menyebabkan arus lalu lintas kendaraan yang melintasi kawasan tersebut dialihkan. Semakin malam jumlah pengunjung yang berdatangan pun kian berjubel.

Para pengunjung itu memanfaatkan keberadaan lampion dan lampu berwarna-warni di Pasar Gede hingga di atas Jembatan Sungai Pepe untuk berfoto bersama maupun swafoto. Selain itu, mereka juga mendatangi patung shio Macan yang dipasang di depan halaman Balai Kota Solo.

Ilustrasi Tahun Baru Imlek.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Petugas kepolisian dari Polresta Solo terus mengimbau kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dengan ketat. Hal ini dilakukan pasalnya momen Tahun Baru Imlek yang jatuh pada tahun ini masih berlangsung dalam suasana pandemi COVID-19.

Selanjutnya menjelang pukul 21.00 WIB, pihak panitia pun mematikan lampu lampion yang terpasang mulai dari Pasar Gede hingga Balai Kota Solo. Dengan padamnya lampion itu, polisi meminta warga untuk segera membubarkan diri dan pulang meninggalkaan kawasan tersebut.

Bahkan, arus lalu lintas kendaraan yang sebelumnya ditutup langsung dibuka kembali ketika lampu lampion dimatikan. Polisi melalui pengeras suara juga meminta warga yang masih berkerumum di lokasi itu untuk segera meninggalkan tempat tersebut.

Pembubaran pengunjung tidak dilakukan dengan represif, namun dengan persuasif dan menyampaikan imbauan untuk segera meninggalkan lokasi melalui sejumlah pengeras suara di mobil patroli. Selain itu, untuk membubarkan massa yang berada di halaman balai kota juga hanya dengan mematikan lampu serta meminta mereka untuk meninggalkan area tersebut.

Wakil Komandan Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polresta Solo, AKP Sunyono mengatakan sesuai dengan instruksi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bahwa lampu lampion mulai dimatikan pada pukul 21.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan masyarakat yang mengunjungi lokasi lampion.

“Ya harapan kami, setelah lampu lampion dimatikan masyarakat untuk segera pulang agar tidak terjadi kerumuman dan tidak terpapar,” katanya saat ditemui di kawasan depan Balai Kota Solo, Senin malam, 31 Januari 2022.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan setelah lampu lampion dimatikan lantas arus lalu lintas di kawasan tersebut dibuka kembali. Harapannya agar warga yang sebelumnya berkerumum di lokasi tersebut untuk bisa segera pulang.

“Untuk jalan, kami normalkan kembali supaya masyarakat segera pulang dan masyarakat yang dari luar kota tidak tercegat di seputaran Jalan jenderal Sudirman dan depan balai kota,” ucapnya.

Seperti diketahui Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Solo, Sumartono Hadinoto menyebutkan jumlah lampion yang terpasang pada perayaan Tahun Baru Imlek kali ini hanya sebanyak 1.000 lampion. Jumlah tersebut kalah jauh dibandingkan sebelum pandemi yang bisa mencapai 5.000 lampion.

“Jadi kita hanya pasang 1.000 lampion dari yang biasanya 5.000 lampion. Kemudian yang shio hanya pasang dua satu dewa uang. Shio itu ada di depan balai kota dan satu di ujung Ketandan,” ujarnya.

Dilema Air Minum Dalam Kemasan

Sumartono menambahkan lampion yang menghiasi kawasan depan Balai Kota Solo hingga Pasar Gede mulai dinyalakan pada Minggu malam kemarin. Lampion tersebut pada tahun ini hanya dinyalakan mulai sore hingga malam hari. “Penyalaan lampion akan dimulai jam 17.00 WIB dan setiap 21.00 WIB selesai,” katanya.

Meriahkan Tahun Naga Kayu di Jakarta, Bank Mandiri Ajak Nasabah dan Mitra Rayakan Imlek


 

Festival Kue Bulan.

Mengintip Festival Kue Bulan Paduan Budaya Nusantara-Tionghoa, Ternyata Sudah Ada 3000 Tahun Lalu

Festival Kue Bulan, dikenal juga sebagai Festival Pertengahan Musim Gugur, merupakan salah satu perayaan paling penting dalam budaya Tionghoa selain Tahun Baru Imlek.

img_title
VIVA.co.id
20 September 2024