Jokowi Harap Dukungan ICMI Dalam Transformasi Besar Indonesia
- Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Joko Widodo membuka rapat kerja nasional (rakernas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengukuhan Majelis Pengurus Pusat ICMI. Presiden Jokowi hadir secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu, 29 Januari 2022.
“Pertama-tama, saya mengucapkan selamat kepada pengurus ICMI periode 2021-2026. Tantangan yang kita hadapi, termasuk yang dihadapi ICMI, ke depan makin tidak ringan. Namun, saya yakin, ICMI, sebagai wadah cendekiawan, akan selalu mampu menemukan cara-cara baru, strategi-strategi baru, dalam menghadapi tantangan dan perubahan dunia yang sangat cepat saat ini,” ujar Presiden.
Pemerintah juga sedang berusaha keras untuk mewujudkan transformasi di berbagai bidang, termasuk program pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur.
Presiden Jokowi berharap dukungan dari ICMI dalam menuntaskan programnya. “Program IKN dan beberapa transformasi besar yang sedang berlangsung ini membutuhkan dukungan semua pihak. Kontribusi ICMI dalam transformasi Indonesia ini sangat kami harapkan, sangat kami butuhkan, untuk bersama-sama membangun Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” ujarnya.
Jokowi menambahkan, “Saya meyakini ICMI mempunyai kapasitas besar untuk berkontribusi. Berkontribusi gagasan, pemikiran-pemikiran, bukan hanya menjadi role model Islam rahmatan lil alamin, tetapi juga kontribusi profesional sesuai keahlian masing-masing untuk menjamin kemajuan Indonesia maju."
Profesor Arif Satria yang terpilih sebagai ketua umum ICMI untuk masa jabatan 2021-2026, mengatakan pada tanggal 4-6 Desember 2021, telah dilangsungkan Muktamar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia yang ke-7.
“ICMI bekerja atas napas keislaman, keindonesiaan, dan kecendekiawanan. Dimensi keislaman menuntut ICMI untuk mampu menerjemahkan nilai-nilai universal Islam dalam konteks ruang Indonesia khususnya, dan dalam konteks zaman sekarang,” ujarnya.
“Dimensi keindonesiaan menuntut kita untuk menyadari bahwa kita ditakdirkan Allah Swt, lahir dan hidup di tanah air Indonesia yang beragam suku, tradisi, dan agama," katanya menambahkan.
Prof Arif mengemukakan, ICMI bertekad untuk berperan dalam membina satu negara kesatuan yang berbentuk republik berdasarkan Pancasila. "Dimensi kecendekiawanan menuntut ICMI menjadikan anggotanya menjadi sosok ulul albab yang terus menyeimbangkan antara zikir dan pikir untuk kemaslahatan," ujarnya.