Menag Yaqut Diminta Tinjau Aturan One Gate Policy Umrah, Ini Alasannya

Jemaah umrah (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Sebanyak 63 jemaah umrah Travel Jejak Imani Berkah Bersama mengikuti tes PCR dan screening kesehatan di rumah sakit yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi pada Selasa, 25 Januari 2022. 

Mayoritas Masyarakat Adat Poco Leok Dukung PLTP Ulumbu Unit 5-6: Narasi Penolakan Dinilai Tidak Berdasar

Jemaah umrah ini kemudian melaksanakan karantina satu hari sebelum keberangkatan sesuai dengan peraturan One Gate Policy yang ditetapkan Menteri Agama, Yaqut Cholil Choumas. Rencananya, jemaah ini akan bertolak ke Madinah pada Rabu, 26 Januari 2022. 

Menurut Muhammad Rizaldy Latief selaku Presiden Direktur Travel Jejak Imani Berkah Bersama sekaligus Certified Tour Leader yang memberangkat 63 jemaah umrah itu menyarankan Kementerian Agama atau Kemenag agar peraturan One Gate Policy bisa ditinjau ulang kembali karena jika hanya menggunakan Asrama Haji sebagai karantina terpusat.

Pemerintah Gandeng Pelaku Ekonomi Kreatif untuk Perkuat Ekosistem di Indonesia

"Tentunya ini akan menyulitkan jemaah terutama jika Asrama Haji penuh oleh banyaknya jemaah yang hendak berangkat umrah," kata Rizaldy Latief di Jakarta, Rabu, 26 Januari 2022.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Photo :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah
Wing Chun Indonesia Juara Umum Kejuaran Dunia, Yaqut Janji Perjuangkan Masuk Cabor KONI

Menurutnya, akan lebih baik jika Kemenag mengizinkan travel umrah menggunakan fasilitas hotel karantina H-1 keberangkatan dengan hotel selain Asrama Haji agar tidak rebutan. 

"Dengan lebih banyak opsi hotel karantina lain, jemaah insha Allah bisa merasa lebih nyaman dan terjaga," katanya 

Kemudian, ia juga menyarankan Pemerintah Indonesia agar mengizinkan karantina kepulangan umrah dipersingkat menjadi tiga hari dari sebelumnya tujuh hari. Alasannya karena jemaah umrah sudah mengikuti serangkaian aturan dan protokol kesehatan yang ketat selama perjalanan di Arab Saudi hingga Indonesia. 

“Di Arab Saudi, protokol dan tracing sangat ketat, Pemerintah Arab Saudi sangat menjaga protokol kesehatan," lanjutnya 

Kata dia, jemaah umrah tidak boleh sembarangan umrah. Mereka harus daftar terlebih dahulu dengan aplikasi Tawakalna yang terintegrasi pula dengan PeduliLindungi. Jemaah juga sangat terjaga status kesehatannya dengan dilaksanakan tes PCR H-1 keberangkatan ke Arab Saudi, H+3 kedatangan setelah melakukan karantina di Arab Saudi. 

"Lalu H-1 saat kepulangan ke Tanah Air, dilanjutkan pula karantina. Insha Allah seluruh jemaah umrah terjaga status kesehatannya dan bila ada yang positif langsung pula ditangani oleh otoritas terkait,” ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya