Bumbu Rendang asal Payakumbuh Diekspor ke Jerman
- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA – Bumbu rendang hasil olahan Dapur Mutiara milik Fibrianti Takarina asal kota Payakumbuh, Sumatera Barat, berhasil menembus pasar ekspor di Jerman. Sudah ada lima kali pengiriman bumbu kuliner khas Minangkabau itu ke Jerman.
“Pengiriman pertama bumbu rendang ke Jerman ini dilakukan melalui jasa titip. Selanjutnya pengiriman bumbu rendang tersebut dijual ke Toko Indonesia di Jerman,” kata Fibrianti, Rabu, 26 Januari 2022.
Menurut Fibrianti, usaha kuliner Dapur Mutiara yang ia rintis menjadi satu-satunya di Sumatera Barat yang mengekspor bumbu rendang ke Jerman. Bahkan, saat ini sudah memiliki kontrak eksklusif di Eropa. Dia berharap produk-produknya dapat makin banyak dipasarkan di mancanegara.
Sebelum pandemi COVID-19 merajalela, katanya, ia menjalankan usaha jasa konstruksi dan properti. Karena macet akibat COVID-19, tak satu pun rumah yang laku, ia banting setir menjadi pelaku usaha kuliner.
Pada awal memulai bisnis, kata Febrianti, ia terus belajar dan mengikuti berbagai pelatihan agar mengerti caranya berbisnis kuliner. Selain itu, usaha Dapur Mutiara bergabung menjadi mitra binaan Pertamina.
"Lalu saya berpikir untuk mencari peluang usaha, karena saya punya hobi masak rendang, jadilah usaha Dapur Mutiara. Usaha kuliner inilah yang membantu keuangan rumah tangga kami saat pandemi," katanya.
Terkait dengan peralatan penunjang seperti mesin, dapur dan alat masak hingga pengurusan izin, Febrianti menyebutkan semua itu merupakan bantuan dari Pertamina. Hingga pada akhirnya, berbagai varian rendang bisa di buat seperti Rendang Daging, Rendang Tuna, Rendang Suwir, Rendang Nangka, Rendang Jengkol, bumbu rendang.
"Usaha rendang kami ini dibantu Pertamina, sehingga kami bisa bikin dapur, beli mesin peralatan masak, dan mengurus perizinan usaha. Dengan peralatan mesin vakum makanan, produk kita bisa tahan sampai setahun empat bulan," katanya.
Area Manager Communication Relation & CSR Sumatera Bagian Utara PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman, mengaku akan terus mendukung pengembangan usaha mikro dan kecil mitra binaan agar tumbuh menjadi pelaku usaha yang tangguh, kuat, dan mandiri.
Program itu juga bertujuan untuk terus mengimplementasikan poin 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
“Beberapa syarat menjadi Program Pendanaan UMK adalah usaha tersebut milik warga negara Indonesia, mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan, serta usaha yang belum memiliki akses pinjaman kepada lembaga pendanaan atau perbankan,” katanya.