Radikalisme Tersebar Luas, BNPT: Aksi Terorisme Lone Wolf Meningkat
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli, menyebut jika fenomena aksi terorisme bergerak sendiri atau lone wolf mengalami tren peningkatan. Salah satu penyebabnya adalah penyebaran paham radikalisme melalui media sosial.
"Kemudian fenomena teror seorang diri lone wolf ini juga cukup meningkat," kata Boy, dalam paparannya di rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 25 Januari 2022.
Menurut Boy, paham radikal banyak tersebar luas dan masif di media sosial saat ini. Ia menilai konten-konten paham radikalisme di media sosial tersebut menjadi pemicu aksi terorisme lone wolf tersebut.
"Berkaitan dengan penyebarluasan paham radikalisme di sosial media sehingga seorang diri di antarawarga negara kita ini telah berapa kali menjadi pelaku terorisme," tuturnya.
Untuk diketahui, aksi terorisme yang bergerak secara sendiri atau lone wolf ini sempat terjadi di wilayah Mabes Polri pada akhir Maret 2021. Hal itu dilakukan oleh seorang perempuan berinisial ZA (25)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap jika wanita terduga teroris yang tewas saat menyerbu Mabes Polri berstatus mantan mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Depok, Jawa Barat. Namun, saat menempuh semester lima, ZA diberhentikan alias drop out oleh pihak kampus.
"Yang bersangkutan (Zakiah Aini) mantan mahasiswa di suatu kasus dan DO (drop out) pada semester 5," kata Listyo saat jumpa pers di Mabes Polri, Rabu 31 Maret 2021 lalu.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga menjelaskan, bahwa wanita muda itu merupakan warga yang tinggal di kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.