Anggota dan Simpatisan Orari Mengadu ke Peradi Pergerakan, Soal Apa?
- Istimewa
VIVA – Pasca Penanda tanganan nota kesepahaman (MOU) antara DPP Orari Pimpinan Donny Priambodo dengan DPP Perhimpunan Penasehat Hukum Indonesia (Peradi Pergerakan) pimpinan Sugeng Teguh Santoso, tanggal 7 Januari lalu di Jakarta, banyak respons yang diterima dari publik yang kebanyakan adalah simpatisan dan anggota Orari.
Adapun rata-rata tanggapan tersebut menaruh harapan besar agar kepemimpinan Imam Priambodo membawa angin segar keterbukaan dan menerapkan managemen modern yang transparan khususnya di bidang keuangan.
Namun ada pula yang mengirim data arus keluar masuk dana atas rekening Bank Orari yang dibuka di kawasan kota Jakarta diduga di salah satu bank pemerintah.
Pengirim data tersebut berharap agar ada audit investigasi atas rekening tersebut, karena menurutnya ada sejumlah transaksi yang sangat mencurigakan dan patut diinvestigasi lebih lanjut demi nama besar dan kehormatan Orari.
Atas data tersebut Sekjen DPP Peradi Pergerakan M.syafei menjelaskan bahwa timnya memang tengah mendalami dokumen perbankan tersebut.
"Ada sejumlah transaksi mencurigakan dalam jumlah besar, ada miliaran rupiah dan banyak dlm jumlah ratusan juta rupiah," katanya kepada wartawan, Senin 24 Januari 2022.
Aneh, lanjut pengacara senior asal Yogya itu transaksi besar itu hanya berputar-putar dia antara beberapa nama baik perorangan maupun badan hukum.
"Orari ini kan organisasi yang berwatakan sosial kok tampilan rekeningnya kayak rekening perseroan. Tim kami emang belum menyimpulkan karena saat ini kami sedang berkonsultasi dengan pakar perbankan dan beberapa tokoh senior Orari yang dalam pandangan kami relatif independen dan sungguh-sungguh mencintai Orari," ucap dia.
"Nanti setelah kami mempunyai kesimpulan maka kami akan melangkah untuk mengundang para mantan pimpinan pusat Orari, untuk meminta penjelasan," kata dia.
Dikatakan Syafiie, bahwa langkah ini dilakukan sebagai bagian dari sikapnya kepada Orari sebagai organisasi sosial yang telah banyak berperan dalam pembangunan bangsa dan negara.
"Seperti yang telah dijanjikan oleh ketum kami mas Sugeng saat penanda tanganan MOU, bahwa kami memiliki tanggungjawab moral untuk melihat Orari tetap exis dan terpandang di masyarakat," katanya.