Buntut Kecelakaan, Simpang Rapak Balikpapan Dibangun Jalur Evakuasi

Tangkapan layar rekaman kecelakaan truk tabrak kendaraan di Balikpapan
Sumber :
  • CCTV Rapak

VIVA – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan perlu adanya langkah mitigasi dalam menyikapi kejadian kecelakaan truk kontainer  yang menewaskan 4 orang warga di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat, 21 Januari 2022.

Buka Posko Pusat Angkutan Nataru, Wamenhub Ungkap Arahan Prabowo soal Antisipasi Bencana

"Yang penting adalah mitigasi untuk penanganan selanjutnya seperti apa. Akan diadakan rapat koordinasi dengan Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR terkait dengan perubahan rekayasa yang akan dilakukan baik jangka pendek ataupun jangka panjang," kata Budi Setiyadi dalam keterangannya di Jakarta

Budi mengatakan, perubahan rekayasa jangka pendek yaitu dengan pembangunan jalur evakuasi sementara di sebelah kiri jalan, sementara rencana jangka panjang yaitu usulan pembangunan fly over dari APBD Provinsi.

Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub Nataru 2024: Tempat Terbatas, Buruan Cek!

Dirjen Budi mengatakan bahwa akan diadakan pembatasan operasional kendaraan barang yang akan dilakukan pada pukul 10 malam hingga 5 pagi yang mengacu pada peraturan Wali Kota Balikpapan.

"Kondisi jalan dengan elevasi kurang lebih 10 persen memang kurang baik untuk turunan panjang, kondisi ini sama seperti di Kretek, Wonosobo dan Bumiayu. Maka, perlu dilakukan langkah mitigasi perbaikan seperti pembatasan operasional kendaraan angkutan barang," ujarnya.

Bamsoet Dorong Kadin Jadi Kekuatan Ekonomi yang Sejajar dengan Politik, Begini Caranya

Di samping itu, ia juga mengungkapkan bahwa telah ada hasil temuan sementara pada kendaraan truk kontainer yakni adanya perpanjangan ROH (Rear Over Hang) dan perubahan konfigurasi pada sumbu ban sehingga tidak sesuai dengan spesifikasi asli kendaraan.

"Dari hasil temuan sementara, adanya tambahan ROH dan perubahan konfigurasi sumbu ban dari 1-1 menjadi 1-2-2 pada truk tersebut. Tapi sampai saat ini kami masih berkoordinasi dengan KNKT dan pihak kepolisian karena penyebab pastinya masih dalam tahap investigasi," kata Dirjen Budi.

Dengan adanya kejadian ini, Ia berharap dan meminta kerja sama serta peran dari para pengusaha truk dan pemilik kendaraan logistik untuk mengutamakan aspek keselamatan dan menghindari muatan dan dimensi yang berlebih.

"Kejadian ini tentu berkaitan dengan ODOL (Over Dimension Over Loading), maka itu rencana ke depan mobil yang bermuatan berat akan dialihkan atau dilakukan transfer muatan untuk dibawa ke pelabuhan dengan kendaraan yang lebih kecil," katanya.

Tak hanya itu, Budi juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pelatihan bagi pengemudi truk angkutan barang dan akan melakukan peningkatan pelatihan terutama pada kota prioritas dengan pelabuhan-pelabuhan besar.

"Penanganan yang dilakukan merupakan suatu bentuk penanganan yang komprehensif untuk mengutamakan keselamatan namun juga tetap menjaga perekonomian," katanya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya