Pemerintah Minta Peran Aktif Perhumas Sukseskan Presidensi G20
- ANTARA/HO-g20-indonesia.id
VIVA – Pemerintah meminta Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) berkontribusi aktif dan memberikan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertemuan forum multirateral G20 dengan promosi yang masif.
Sebagai tuan ruman atau presidensi G20 pada 2022, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Usman Kansong mengungkapkan, Perhumas harus bisa mensukseskan posisi nation branding Indonesia lebih baik.
"Kita tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa menjadi tuan rumah yang baik. Lebih baik dari pertemuan yang dijalankan sebelumnya. Kita ingin pertemuan G-20 menjadi milik masyarakat juga," kata Usman dalam acara pelantikan Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas periode 2021-2024 di Jakarta akhir pekan ini, dikutip dari keterangan resminya, Minggu, 23 Januari 2022.
Salah satu cara untuk mensukseskan presidensi itu lanjut Usman adalah suksesnya program Vaksinasi COVID-19. Dia berharap peran aktif Perhumas untuk mendorong masyarakat mengikuti vaksinasi ataupun booster untuk menjaga imunitas bersama.
"Kita berharap tahun ini menjadi tahun terakhir pandemi," ujar Usman.
Sementara itu, Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto mengatakan, pihaknya memastikan ikut ambil bagian untuk mensukseskan pertemuan G20 tahun ini. Salah satunya melalui kegiatan Indonesia Bicara Baik yang dapat menunjukkan kepada masyarakat dalam negeri dan juga komunitas internasional hal-hal yang baik.
Di samping itu, katanya, Perhumas harus menjadi tempat belajar bersama bagi seluruh praktisi humas di Indonesia melalui kebersamaan dan kolaborasi untuk menjawab tantangan global. Yang, semakin kompleks dan memunculkan ketidakpastian dalam berbagai bidang.
“Perhumas harus menjadi barometer humas Indonesia. Selain itu kompetensi kita harus terus berkembang karena tantangan yang semakin kompleks ke depannya," ujar Boy.
Anggota Dewan Kehormatan Perhumas Prita Kemal Gani mewakili Ketua Dewan Kehormatan menegaskan, dalam pandangan Dewan Kehormatan Perhumas, kerja sama dan kolaborasi menjadi keharusan. Karena, tidak ada orang sakti di mana pun, sehingga perlu menggalang kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk praktisi humas di mana pun berada.
"Indonesia harus berperan menjadi humas di ASEAN dan dunia internasional melalui kampanye Indonesia bicara baik. Terlebih di masa krisis saat ini," tegasnya.