Masalah Kesehatan Intai Suku Baduy, Negara Gagal Penuhi Hak Dasar
- bbc
Seorang bocah Baduy Dalam mengalami patah tulang selama dua tahun hingga tulang tungkainya membusuk. Relawan dan dokter menyelamatkan gadis cilik itu dari kehilangan kaki, juga nyawanya. Pakar kesehatan masyarakat menilai negara telah gagal memenuhi hak dasar kesehatan warganya.
Hari masih terbilang pagi, tapi Juli telah selesai bersiap untuk berangkat dari rumahnya.
Laki-laki berusia 36 tahun itu berjalan bergegas sambil menggendong Atirah, putri keduanya yang berusia enam tahun. Istri Juli, Pulung, mengikuti langkah kakinya di belakang.
Keluarga suku Baduy Dalam ini menuju Klinik Saung Sehat di Kampung Binong Desa Kebon Cau, Kecamatan Bojong Manik, Kabupaten Lebak, Banten.
Di klinik tersebut, Atirah bakal menjalani operasi kaki, Jumat (17/12/21). Operasi dijadwalkan pukul 14.00 WIB, tapi seperti warga Baduy Dalam lainnya yang tidak pernah berpatokan pada jam sebagai alat penanda waktu, keluarga itu berangkat sepagi mungkin.
Rumah mereka di Kawasan Baduy Dalam, Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar jaraknya empat kilometer dari klinik. Jika berjalan kaki dengan cepat, mereka bisa sampai di sana dalam satu jam.
Ini satu-satunya cara orang Baduy Dalam bepergian, karena naik kendaraan jadi pantangan.
Juli, Pulung, dan Atirah menghabiskan perjalanan itu dalam diam. Beruntung, cuaca pagi itu cukup cerah. Jalan tanah merah berkontur naik turun itu bisa mereka lalui dengan mudah, tak selicin bila turun hujan.
Perasaan pria itu campur aduk, mengingat operasi yang akan dijalani putrinya ini adalah yang pertama kalinya akan dilakukan oleh warga Baduy Dalam.
Ada rasa tegang, juga waswas. Tapi terselip juga harapan akan kesembuhan anak bungsunya.
Baca juga:
- Dilema wisata Baduy: Ekonomi bertambah tapi picu masalah sampah plastik
- Belajar toleransi dari penganut Sunda Wiwitan dan umat Muslim di Kampung Adat Cireundeu
Infeksi hingga membusuk
Suku Baduy Dalam masih memegang kuat adat istiadat yang diwariskan leluhurnya, termasuk menjalankan sejumlah larangan yang tujuannya menjaga kelestarian alam.
Beberapa aturan yang mereka anut hingga kini antara lain tidak menggunakan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi, tidak memakai alas kaki, dan tidak menggunakan alat elektronik atau peralatan modern lain.
Karena itu pula, ketika Atirah mengalami patah tulang akibat terjatuh saat usianya empat tahun, ia tidak dibawa ke dokter.
Juli, sesuai kebiasaan warga Baduy Dalam, mengobati Atirah dengan mendatangkan tukang urut patah tulang. Selama dua tahun Atirah sakit dan tak bisa berjalan, Juli telah mendatangkan setidaknya sepuluh tukang urut.
"Saya bilang, bagaimana ini anak saya, sudah banyak yang pegang tapi tidak ada perubahan," kata Juli.