Danrem Suryakencana yang Satroni Ponpes Habib Bahar Dimutasi
- Tangkapan layar video
VIVA – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah menerbitkan Surat Keputusan terbaru tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam Surat Keputusan Nomor 66/I/2022 itu, terdapat 328 Perwira Tinggi TNI yang dirotasi.
Salah satu yang juga terkena rotasi yakni Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakencana Brigjen Achmad Fauzi. Dalam surat ini, Achmad Fauzi diberi jabatan sebagai Direktur Pengkajian dan Pengembangan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Dirjianbang Seskoad).
Sementara posisinya sebagai Danrem Surya Kencana akan ditempati Kolonel Rudy Saladin yang sebelumnya menjabat Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Surakarta.
Komandan Korem 061 Surya Kencana Brigjen TNI Achmad Fauzi
- VIVA/Muhammad AR
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Prantara Santosa mengatakan keputusan ini dikeluarkan pada Jumat malam 21 Januari 2022.
"Hal itu telah diamanatkan dalam Perpes No 66 tahun 2019, seperti Komando Armada TNI AL, Komando Operasi Udara Nasional TNI AU, Pusat Psikologi TNI, Pusat Pengadaan TNI dan Pusat Reformasi Birokrasi TNI," kata Prantara," ujar Prantara dalam keterangannya Sabtu 22 Januari 2022.
Seperti diketahui, nama Achmad Fauzi sempat menjadi sorotan pada akhir 2021 lalu. Kala itu, Achmad Fauzi sempat bersitegang dengan Habib Bahar bin Smith.
Peristiwa ini terjadi di Pondok Pesantren (Ponses) Tajul Alawiyyin di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat 31 Desember 2021. Video perdebatan keduanya kemudian viral di masyarakat dan menuai berbagai macam respon pro dan kontra.
Sementara itu, sosok Danrem Surya Kencana yang baru ini, yakni Kol inf Rudy Saladin, merupakan sosok yang pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo. Selain itu, Rudy juga dikenal memiliki prestasi yang baik. Rudy merupakan peraih Adhi Makayasa 1997.
Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng
Pengamat politik mengatakan kekalahan PDIP dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah karena beberapa faktor, termasuk di antaranya endorsement Jokowi dan Prabowo.
