Kasus Arteria, Dedi Mulyadi Usul jadi Hari Kebangkitan Bahasa Sunda
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Pernyataan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung memecat Kajati yang berbahasa Sunda, memicu reaksi keras masyarakat terutama suku Sunda. Hingga akhirnya anggota Komisi III DPR meminta maaf.
Menyikapi permohonan maaf itu, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dedi Mulyadi mengapresiasi langkah yang diambil Arteria.
“Tapi bagi saya bukan pada persoalan permintaan maaf atau tidak minta maaf, karena biasanya di Indonesia dicerminkan dengan eskalasi atau perkembangan protes atau tekanan yang berakibat pada orang akan terkuras reputasinya atau merugikan kelembagaan sehingga itu perlu dilakukan (maaf),” ujar Dedi dalam keterangan persnya, Jumat 21 Januari 2022.
Berkaca dari pernyataan Arteria yang menyudutkan penggunaan bahasa daerah, menurut Dedi, etika menjadi hal utama yang perlu diperhatikan.
"Ya harapan kita setiap orang memiliki intelektual yang cukup dan adab yang baik,” katanya.
“Kita harus menghilangkan sifat arogansi karena bagaimana pun kita memiliki sifat keterwakilan. Kalau keterwakilan tidak terwakili dalam sikap dan tindakan maka kita menjadi terbang ke langit dan tidak menginjak ke tanah,” tambahnya.
Hari Kebangkitan Bahasa Sunda
Menurutnya, seorang anggota DPR wajib menanamkan sikap pemersatu. “Kalau kata orang Sunda mah ka luhur teu siungan ka handap teu akaran. Maka karakter itu karakter hantu. Karena karakter hantu dalam hidupnya hanya bisa menakuti dan menjadi ilusi tapi tidak bisa berbuat dalam karya yang nyata,” kata Dedi.
Dedi Juga menilai, kasus Arteria jadi momentum memperkuat tali persaudaraan suku Sunda. Pernyataan Arteria itu dilontarkan saat Raker dengan Jaksa Agung pada 17 Januari 2022. Untuk itu, mantan Bupati Purwakarta itu mengusulkan setiap tanggal tersebut diperingati hari kebangkitan bahasa Sunda.
“Hade lah. Jadi pernyataan sahabat saya Bang Arteria Dahlan pada tanggal 17 Januari 2022 di RDP bersama Kejagung menjadi pemicu semangat dan kebersamaan orang Sunda. Gerakan ketersinggungan ini menjadi spirit bagi orang Sunda. Spiritnya tanggal 17 Januari 2022 hari kebangkitan bahasa Sunda karena di hari itulah orang Sunda terpacu emosinya untuk marah dan tidak hanya cukup marah tapi mulai sekarang jangan takut ngomong bahasa Sunda. Tanggal 17 Januari 2022 hari kebangkitan bahasa Sunda,” jelasnya.
Berikut perkataan Arteria Dahlan yang mempersoalkan penggunaan bahasa sunda tersebut. :
"Ada kritik sedikit, ada Kajati yang dalam rapat itu ngomong pakai Bahasa Sunda, ganti pak itu. Kita ini Indonesia, jadi orang takut kalau ngomong pake bahasa Sunda. Ngomong apa dan sebagainya, kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," ungkap Arteria.