Logo BBC

Jejak Kekerasan 1965 di Aceh Tengah: Kepala Manusia Diarak di Takengon

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Itu bukti dokumen internal TNI yang Anda temukan?

Ya. Ini kampanye nasional. Dan ini perlu organisasi yang sangat kuat untuk menjalankan seperti ini.

Jadi kita ada catatan dari semua rapat-rapat yang ada. Kita tahu apa yang mereka putuskan di situ. Dan bagaimana pembunuhan itu dilakukan.

Sampai militer merekam berapa orang yang dibunuh di jalan-jalan waktu itu. Ada peta yang mereka buat. Mereka sangat tahu apa yang terjadi waktu itu. Mereka rekam semua.

Dan peta itu tertera dalam buku Anda, `peta kematian`?

Ya, di setiap kabupaten, mereka mencatat berapa orang yang dibunuh di jalan-jalan.

Selain itu, kita mendapatkan bukti bahwa proses pembunuhan berjalan sistematis dengan wawancara orang-orang yang ikut dalam proses itu.

Apakah penelitian Anda juga menemukan metode eksekusi yang terjadi di Aceh pada tahun-tahun itu? Apakah setiap kota sama, atau ada kekhususan setiap daerah?

Ada pola besar yang bisa kita lihat di seluruh Aceh, dan ada pula pola khusus di kabupaten tertentu.

Jadi, kalau pola besar, yang kita lihat, pembunuhan itu dimulai dengan demonstrasi. Lalu militer keluar, memberi perintah agar orang-orang harus bergabung.

Setelahnya, mereka mendatangi ke kantor dan rumah pimpinan PKI, menggelar demonstrasi di sana.

Kemudian, apabila mereka menangkap anggota PKI di lokasi, rata-rata mereka dibunuh di situ juga.

Mayatnya ditemukan di sana. Itu pembunuhan di tempat umum. Itu terjadi di seluruh Aceh.

Selanjutnya, banyak orang-orang PKI yang berada di dalam penjara. Ada keputusan baru untuk membawa mereka ke tempat pembunuhan.

Nah, mereka biasanya dibawah naik truk militer ke tempat itu.

Nah, di setiap kabupaten, ada pola yang sedikit berbeda, misalnya di Banda Aceh. Kita tahu itu militer yang menembak langsung para tahanannnya. Ini yang terjadi pada pimpinan PKI Thaib Adamy yang ditembak di Lhoknga.

Di Takengon, militer juga ikut langsung dalam pembantaian. Mereka yang memotong leher atau menembak korban.

Tapi juga ada tempat di mana mereka menggunakan `orang-orang politik` seperti di Aceh Barat. Mereka menggunakan `orang pemerintah` untuk ikut dalam proses pembunuhan.

Di Lhokseumawe, ada kasus mereka merekrut warga sipil untuk melakukannya. Mereka diancam untuk ikut dalam proses pembunuhan.

Tapi, kalau mau melihat pola besar, ini semua dalam konteks militer yang melakukan rencana untuk menghanccurkan dan menumpas sampai habis PKI di Aceh.

Dalam penelitian Anda, apakah Anda juga menemukan sebagian besar orang yang dibunuh, adalah orang-orang yang tidak tahu apa-apa atau hanya ikut-ikutan, dan bahkan tidak berafiliasi dengan PKI?

Ya, ini memang modus operandi militer Indonesia, yang sama dengan konflik di Aceh kemarin.

Tapi kalau tahun 1965, yang bisa kita lihat, targetnya itu golongan komunis di Indonesia.

Jadi, mereka membunuh kader, pemimpin politik PKI. Habis itu juga ada pemimpin organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan PKI. Misalnya Gerwani, Pemuda Rakyat, dll. Mereka juga diserang.

Habis itu ada keluarga mereka, istri, ada anak-anak yang juga dibunuh pada waktu itu.

Terus orang yang mungkin satu kampung sama orang PKI juga diserang, dan dituduh PKI.

Sampai juga ada orang yang kerjsama dengan mereka, kawan dan rekannya dan juga komunitas Tionghoa diserang seluruhnya.

Padahal, hanya sebagian dari komunitas Tionghoa itu pro-komunis. Tapi semuanya diserang pada waktu itu.

Jadi, itu kelompok yang jauh lebih besar daripada anggota PKI saja, sengaja diserang, seperti itu biar habis dibunuh.

Apakah penelitian Anda juga berhasil mengungkap berapa jumlah orang yang dibunuh di Aceh?

Kita tidak tahu dengan pasti berapa orang yang dibunuh di Aceh. Tapi kita tahu dari catatan militer sendiri yang dibunuh di tempat umum, itu 2.000 orang.

Nah, menurut Panglima Antar Daerah Sumatera, Letjen Ahmad Mokoginta, ada 6.000 orang yang dibunuh di Aceh.

Dari riset saya di beberapa kabupaten, kemungkinan rata-rata 10.000 orang dibunuh.

Tapi kalau ingin melakukan riset lebih mendalam, harus pergi ke setiap daerah, ke setiap kabupaten. Kalau itu tidak dilakukan, kita tidak akan tahu angkanya. Dan riset seperti itu belum dibuat.


Tulisan ini merupakan bagian dari liputan khusus Pembantaian massal 1965 di Aceh — Kisah Algojo, korban terlupakan dan upaya penyembuhan di situs BBC News Indonesia.

Anda juga bisa menyimak kisah ini di Siaran Radio Dunia Pagi Ini BBC Indonesia dan siniar kami di Spotify.

Produksi visual oleh Anindita Pradana. Grafis oleh tim jurnalis visual East Asia BBC News.