Cerita Guru SD di Kendal Berjibaku dengan Rob Setiap Hari

Ruang kelas SD Negeri 3 Bandengan Kendal yang tergenang rob.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Bagi Siti Mardiyah (50), guru sekaligus Kepala Sekolah SD Negeri 3 Bandengan Kendal, Jawa Tengah, rob atau air laut pasang ibarat sarapan kedua setiap harinya. 

Sempat Dirawat, Bocah Kelas 3 SD di Subang Meninggal Usai Jadi Korban Perundangan Kakak Kelas

Bagaimana tidak, selama dua tahun ini, hampir tiap hari sekolahnya digenangi rob. Kadang pagi, sore, bahkan saat ada kegiatan belajar mengajar. 

Ia bersama tenaga pengajar lainnya harus sedia sepatu boots karet agar bisa masuk ke dalam ruang kelas. Setiap hari petugas sekolah juga harus membersihkan lantai yang tertutup lumpur setelah rob surut.

Chacha Frederica Persembahkan Batik Kendil Emas, Angkat Budaya Kendal

"Ya sangat mengganggu, selain masalah dampak proses belajar mengajar, juga dampaknya terhadap kesehatan guru dan siswa. Karena setiap ada rob itu nyamuknya banyak sekali. Juga air rob bisa mengakibatkan gatal-gatal dan tidak nyaman," kata Siti, Kamis, 20 Januari 2022.

Guru SD Negeri 3 Bandengan Kendal tetap ngantor di ruangan yang terkena rob.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
Genangan Air Makin Meninggi Imbas Banjir Rob di RW 22 Muara Angke Jakarta Utara

Ada tiga ruang kelas yang hingga saat ini terkena banjir rob. Ketinggiannya bisa sampai 40 sentimeter. Sementara tiga ruang kelas lain sudah ditinggikan. 

Dengan diberlakukannya PTM seratus persen maka mau tak mau pihak sekolah harus membuat manajemen pembagian kelas. Ruang yang lebih tinggi dipakai bergantian atau shift oleh siswa kelas satu hingga kelas enam.

"Tiga ruang yang rob tidak kita pakai, dan kita siasati di tiga ruang di gedung utara yang sudah ditinggikan lantainya. Kelas satu sampai tiga masuk pagi, kelas lima hingga kelas enam masuk siang," katanya.

Namun, kata Siti, pihaknya akan berupaya mengeringkan kelas yang tergenang dengan pompa supaya tidak pakai shift lagi.

Guru dan petugas SD Negeri 3 Bandengan membersihkan ruang kelas dari lumpur.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

"Karena sekarang ada penambahan jam belajar menjadi enam jam, maka kita upayakan untuk membersihkan dan menyedot air dari kelas yang tergenang supaya bisa dipakai," katanya.

Ia sangat berharap pihak yang berwenang untuk mengatasi dampak rob ini. Laporan juga sudah ia kirimkan ke instansi terkait seperti Dinas Pendidikan dan DPRD Kendal. Saat ini masih menunggu perkembangannya.

Laporan Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya