Mantapkan PTM, BIN Bali Geber Vaksinasi Anak 6-11 Tahun
- Istimewa
VIVA – Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi Bali melanjutkan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Kegiatan ini untuk mengetahui Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang terjadi di daerah lain beberapa waktu terakhir.
"Selama ini belum kita temukan adanya keluhan atau gejala dari anak yang selesai divaksin," ujar Kabinda Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo, di SDN 1 Ubud, Jumat, 14 Januari 2022.
Lebih lanjut, Hadi berharap, ke depan khususnya di Provinsi Bali tidak ditemukan kasus KIPI. Meski demikian, Binda Bali tetap menggencarkan vaksinasi untuk memantapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Vaksinasi tahap II untuk anak saya kira masih banyak yang belum. Jumlahnya juga terbatas, maka BIN berkoordinasi dengan dinas kesehatan agar anak kita dipastikan mendapatkan vaksinasi dosis kedua," kata Hadi.
Adapun jumlah vaksin yang disediakan Binda Bali sebanyak 1.500 dosis dengan jenis Sinovac. Hadi juga bilang, masih banyak anak-anak yang belum bisa divaksin tahap II karena sakit dan alergi obat.
"Lancar tidak ada kendala. Anak-anak semua antusias. Kecuali ada yang memang sedang sakit, alergi obat, atau sedang konsumsi obat ditunda dulu. Bagi yang sakit, setelah pulih kita arahkan ke puskesmas terdekat," tutur Hadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Gianyar Made Suradnya, mengatakan vaksinasi tahap I sudah seratus persen. Sedangkan tahap II baru berjalan dua hari. Kemudian pelaksanaan PTM Gianyar juga sudah berlangsung secara penuh.
"Setiap hari kita keliling memantau vaksinasi sekaligus PTM. Sejauh ini tidak ada masalah. Satuan pendidikan kami percayakan untuk mengatur teknisnya. Jadi siswa tetap di kelas, istirahat makan di kelas dengan pengawasan guru," ucap Made.