Vaksin Booster: Ahli Kesehatan Khawatir akan Kacaukan Vaksinasi Lansia
- bbc
Getty Images
Seorang pria lanjut usia menerima vaksin Sinovac Covid-19 dalam vaksinasi massal di Bogor, Jawa Barat, 5 Oktober 2021.
Ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, Profesor Budi Haryanto menilai program vaksin booster bisa mempengaruhi target vaksinasi untuk lansia yang masih rendah.
Menurutnya, dengan adanya sasaran baru yaitu vaksinasi bagi anak-anak dan vaksinasi booster akan menjadi beban tersendiri bagi para vaksinator.
"Target-target jelas akan berpengaruh, karena ketambahan sasaran vaksinasinya, sementara jumlah pelaksana vaksinasinya kan tidak berubah banyak," kata Prof Budi.
Pemerintah melaporkan saat ini jumlah vaksinator hampir 260.000 orang, akan tetapi tidak ada penambahkan di tengah program vaksin booster.
"Dengan jumlah yang tetap tenaga vaksinatornya itu, maka ya terpecah ada tambahan dua tadi. Ya booster, ya anak sekolah," tambah Prof Budi.
Kenapa ahli khawatir vaksin booster tidak tepat sasaran?
Belakangan ini publik diramaikan oleh kasus kebocoran vaksin booster yang didapat secara illegal dengan mengubah status menjadi tenaga kesehatan dan joki vaksin.
Kasus-kasus ini telah membawa keraguan vaksinasi booster prioritas bagi lansia dan kelompok rentan akan sepenuhnya tepat sasaran.
"Jadi, untuk sasaran yang sebenarnya bisa diprioritaskan (untuk lansia dan kelompok rentan), saya takut terabaikan lagi… Ini sudah banyak yang nyerbu booster," kata Masdalina Pane.