Anggaran KPK Naik Rp300 Miliar, Firli Minta Jajarannya Kerja Keras
- KPK
VIVA – Meningkatnya anggaran yang diterima Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2022 ini, membuat Ketua KPK, Firli Bahuri meminta kepada seluruh jajarannya untuk bekerja keras. Jajaran diminta memberikan saran dan masukan terkait tata kelola KPK perihal anggaran, program, sarana-prasarana, ataupun metode.
Menurut Firli, dengan kerja keras bersama akan membuat lembaga antirasuah tersebut dapat semakin berdaya guna dan berhasil dalam hal pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Dengan peningkatan anggaran yang diberikan pada tahun ini, saya meminta rekan-rekan semua untuk menggunakan anggaran dengan sebaik-baiknya, terutama dalam rangka pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi," kata Firli di Jakarta, Senin 10 Januari 2022.
Gedung KPK
- KPK.go.id
Kepada para eselon, baik itu eselon 1 maupun eselon 2 di KPK, Firli meminta agar kembali memberi atensi terkait program kegiatan masing-masing untuk dapat menentukan target capaian secara riil dan tepat waktu.
"Silakan rekan-rekan semua membaca kembali program apa saja yang harus dikerjakan dan dijabarkan dalam kegiatan. Tentukan juga indikator kinerja utama, sasaran target, pencapaian, indikator pencapaian maupun waktu pencapaiannya," ungkapnya.
Menurutnya, apabila semuanya dapat diperbaiki, maka kinerja KPK akan semakin baik, khususnya dalam memberantas korupsi.
"Kalau itu semua sudah dapat diperbaiki, saya yakin, kita akan bisa memenuhi kinerja-kinerja, karya-karya besar anak bangsa yang bekerja di KPK dalam rangka upaya pemberantasan korupsi," terang Firli.
Terakhir, Firli membeberkan peningkatan jumlah anggaran yang diperoleh KPK untuk periode tahun 2022 ini. Firli menyebut jika anggaran KPK di tahun ini meningkat sebanyak Rp300 miliar dibanding tahun 2021.
"Di tahun 2022 ini, anggaran yang diberikan kepada KPK ada sebanyak Rp1.343.222.899.000 atau kurang lebih meningkat sebanyak Rp300 miliar dari tahun 2021. Terkait serapan anggaran KPK pada tahun 2021, itu jumlahmya mencapai 95,7 persen dari hasil masing-masing kedeputian dan Sekjen," katanya.
