Luhut Ungkap PPLN Paling Banyak Bawa COVID-19 ke Tanah Air

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Repro Youtube Sekretariat Presiden.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan keterangan persnya mengenai kondisi penanganan COVID-19 di Tanah Air. Menurut Luhut, saat ini kasus COVID-19 khususnya varian Omicron, telah menyebar ke 150 negara.

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

"Hari ini omicron telah menyebar ke 150 negara di dunia sebagian tersebar di antaranya menginfeksi berbagai negara maju sehingga mencapai puncaknya dan lebih tinggi dari gelombang sebelumnya yakni varian Delta," kata Luhut, dalam konferensi pers virtualnya, Senin 10 Januari 2022.

Adanya kasus yang meningkat tersebut juga memengaruhi tingkat perawatan rumah sakit di seluruh dunia, seperti di Amerika Serikat, Australia, Inggris dan juga negara lainnya di Eropa. Tren peningkatan kasus ini banyak juga terjadi di sejumlah negara di Asia, seperti Jepang, India dan juga Filipina.

Meski Menang Praperadilan, Sahbirin Noor Masih Dicegah KPK Bepergian ke Luar Negeri

Baca juga: Penghasilan Meningkat, Optimisme Konsumen Desember 2021 Naik

"Namun dilain hal terdapat penurunan kasus yang cukup signifikan di Afrika Selatan," ujar Luhut.

Menag Pangkas 50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas LN: Itu Arahan Prabowo dan Mayor Teddy

Untuk Indonesia sendiri, kata Luhut, sebagian besar kasus COVID-19 disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri. Maka dari itu, Luhut meminta masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri apabila tidak benar-benar penting.

"Di Indonesia hari ini saya sampaikan sebelumnya bahwa tren peningkatan kasus COVID-19 di sebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri, dan presiden secara spesifik menekankan ini tadi. Untuk kita dianjurkan menahan diri dulu untuk beberapa minggu ke depan untuk tidak ke luar negeri," kata Luhut.

ilustrasi posko pengawasan WNA dan WNI dari luar negeri di Bandara Soetta, Banten.

Photo :
  • VIVA/Sherly

"Kasus konfirmasi PPLN inilah mendominasi proporsi kasus harian di Indonesia hingga menyebabkan kenaikan kasus aktif dan perawatan pasien di Jawa Bali yang lagi-lagi disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri," tambah Luhut.

Luhut memberikan contoh, pada 9 Januari lalu di Jakarta misalnya, dari 393 kasus yang terjadi hampir 300 kasus di antaranya disebabkan oleh para pelaku perjalanan dari luar negeri. Jadi Luhut meminta agar masyarakat mampu menaati imbauan Pemerintah untuk tidak berpergian ke Luar Negeri.

"Dari penjelasan di atas, tidak salah rasanya pemerintah memberikan perhatian khusus sejak awal Natal dan tahun baru kemarin, para pelaku perjalanan ini buktinya telah kembali membawa banyak masalah mengenai omicron ini," ujar Luhut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya