Megawati Bela Jokowi yang Disebut Kodok: Saya di Belakangmu Pak

Ketua dewan pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, hari ini menggelar acara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-49. Acara ini dilakukan secara hybird, ada yang hadir secara fisik di kantor DPP PDIP, dan ada juga yang hadir secara virtual.

Tanggapi PDIP, Haidar Alwi Minta Pihak yang Kalah Pilkada Legowo

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual melalui video conference. Dalam kesempatan tersebut, Megawati menyebut sampai sekarang masih ada kelompok yang memanfaatkan Pandemi untuk mendiskreditkan Pemerintah.

"Mereka menolak berbagai bentuk uluran tangan Pemerintah seperti vaksin. Selain itu saya juga melihat masih saja ada kelompok politik mencoba memancing di air keruh," kata Megawati, Senin 10 Januari 2022

PDIP Bilang Menang 21 Pilkada di Jawa Timur: 16 Calon Kepala Daerah Kader Sendiri

Megawati pun mengingat banyaknya kritik yang datang kepada Presiden Jokowi, bahkan diantaranya ada yang menyamakan Jokowi dengan Kodok. Namun Megawati meminta Jokowi jangan berkecil hati, karena PDI Perjuangan akan selalu membela.

Presiden Jokowi saat menghadiri HUT Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Photo :
  • PSI
Respons Jokowi soal Ridwan Kamil Kalah dengan Pramono Versi Quick Count Sementara

"Saya ingat waktu di istana, penutupan Paskibraka. Saya kan ngomong spontan saja, bayangkan Presiden kita loh, presiden kita, dibilang Pak Jokowi kodok lah apalah. Tapi saya bilang sama beliau (Jokowi), sudah bapak tidak perlu masuk ke hati. Saya berada di belakangmu beserta seluruh yang namanya anak-anak dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," tambahnya.

Megawati juga menyebut paling tidak suka dengan orang atau kelompok yang tidak menunjukkan dedikasinya dengan apa yang telah dipilih.

"Lah iya loh, yang paling saya enggak suka, yang pilih-pilih presiden ya kita sendiri, tetapi kalau sudah enak aja. Loh kan mestinya Siapa suruh kamu pilih dia, kan gitu. Ini kan jadi kan apa ya tidak ada itu tadi pak, dedikasi," tambahnya.

Megawati juga menyinggung adanya suatu kelompok yang menjadi benalu di masa Pandemi. Mereka adalah yang memanfaatkan Pandemi untuk mencari keuntungan pribadi.

"Di luar hal itu, ada juga suatu kelompok kepentingan yang bertindak bagaikan benalu yang menginduk pada inangnya, atas nama pandemi mereka masih mencari keuntungan materi berbagai Hal, inilah yang menjadi kritik dan otokritik bangsa termasuk seluruh kader partai agar pandemi membawa persatuan antara pemimpin dan rakyat-rakyat dan pemimpin," ujar Megawati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya