Makan Kebab, 15 Penghuni Panti Asuhan di Medan Keracunan
- VIVA/Muhammad AR
VIVA - Sebanyak 15 anak penghuni Panti Asuhan Aceh Sepakat Darul Aitam di Jalan Medan Area Selatan, Kota Medan, keracunan makanan. Mereka pun dilarikan ke Puskesmas Medan Area, Sabtu pagi, 8 Januari 2022, sekitar pukul 10.00 WIB.
Muntah-muntah
Peristiwa keracunan makan itu dibenarkan oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Puskesmas Medan Area, Devrinawati, kepada wartawan di Puskesmas Medan Area, Sabtu siang, 8 Januari 2022.
"Hari ini datang dari anak panti asuhan dengan keluhan muntah-muntah. Sudah kita obati dengan kondisi sudah stabil," kata Devrinawati.
Satu Orang Balita Usia 3 Tahun
Devrinawati menjelaskan 15 orang mengalami keracunan dengan perincian seorang balita berusia 3 tahun, 13 anak-anak dan satu orang dewasa. Puskesmas pun sudah melakukan penanganan medis untuk mengobati korban keracunan tersebut.
"Anak-anak ada 14, termasuk satu umur 3 tahun dan satu orang dewasa. Totalnya 15 orang," kata Devrinawati.
Sempat Makan Kebab
Devrinawati mengungkapkan belasan orang itu, pada Jumat malam, 7 Januari 2021, sempat mengkonsumsi makanan cepat saji yakni kebab.
"Muntah, tadi malam ada makan. Tadi pagi baru terasa. Malam tidak ada reaksi, pagi baru terasa bereaksi. Mereka datang (ke puskesmas) pukul 10 pagi. Kalau pagi, mereka makan bisa. Tadi malam, mereka makan kebab, tapi tidak tahu dari mana," kata Devrinawati.
Devrinawati mengatakan pasca keracunan makanan ini, puskesmas akan berkoordinasi dengan kelurahan setempat untuk mendatangi panti asuhan tersebut untuk mempertanyakan secara detail terhadap makanan apa yang dikonsumsi oleh belasan orang itu.
"Kita sudah mengumpulkan muntahnya itu, kalau memang kalau ada komplen (keluhan) lanjutan, entah kita periksa. Mungkin itu tindaklanjutnya," kata Devrinawati.
Devrinawati menambahkan bila dilakukan penanganan lanjutan terkait dengan peristiwa keracunan. Puskesmas akan berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Medan untuk pengecekan sampel makanan yang korban konsumsi.
"Untuk cek sampel makanannya, kalau di puskesmas gak ada. Mungkin kalau di dinas kesehatan ada. Nanti kita koordinasi dulu ke Dinkes," kata Devrinawati.