Sejarah dan Budaya Boneka Arwah, Bagaimana Dilihat dari Sisi Agama
- bbc
https://www.instagram.com/p/CYU3DtNh6KV/
Dalam rilis terbaru yang diterbitkan di situsnya, Kementerian Agama juga menyatakan tren ini "bertentangan dengan nilai tauhid dan menurunkan nilai kemanusiaan`.
"Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah YME," kata Fuad Nasar, Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag.
Hobi mengoleksi boneka sebagai karya seni dan mainan boleh-boleh saja, lanjut pernyataan itu, tapi tidak boleh lebih dari itu.
Tabrakan budaya dengan agama
Di Indonesia, tradisi boneka yang konon diisi dengan arwah dan paling terkenal datang dari Toraja, Sulawesi Selatan.
Tau-tau adalah boneka kayu yang dibuat semirip mungkin dengan orang Toraja yang meninggal dan diletakkan di atas makam mereka.
"Dibayangkan bahwa spiritnya akan tinggal di situ," ujar Iwan Meulia Pirous, dosen jurusan Antropologi di Universitas Indonesia.
Dia menyebutkan bahwa ritual ini termasuk cara untuk memperlakukan arwah orang yang sudah meninggal dan memberikan pelayanan kepada mereka.
Baca juga:
- Hidup berdampingan dengan kematian di Toraja
- Hidup bersama mumi-mumi tertua di dunia
- Suku di Vanuatu yang berduka atas kematian `dewa` mereka, Pangeran Philip
Aktivitas sosial ini, sebut Iwan, jika dipandang dari sisi antropologi, sangat biasa. "Tapi menjadi sensasional karena masyarakat yang semakin modern bersamaan dengan masyarakat yang semakin religius, sehingga terlihat ada tabrakan."