Ribuan Pengungsi di Semeru Menanti Kepastian Relokasi
- bbc
"Pokoknya naik kendaraan dengan gelap-gelapan, entah menabrak, entah apa, pokoknya tujuan saya lari sekencang-kencangnya dari tempat itu."
Semua video yang diambil hari itu diakui Agus telah dihapus semua.
"Anak saya yang masih kecil kalau melihat video itu nangis," jelas Agus.
"Waktu kejadian itu benar-benar gelap gulita, jadi anak saya masih ingat itu."
Baca juga:
- Gunung Guntur: Cagar alam yang ramai dengan `aktivitas manusia di luar ketentuan undang-undang`, dilema antara konservasi dan kegiatan ekonomi
- Foto kerusakan hutan bakau Indonesia disoroti dalam lomba fotografi mangrove dunia
Di tengah penantian relokasi, terselip kekhawatiran pada keluarga Agus akan lahan hunian yang akan mereka tempati. Jarak lahan relokasi dianggap masih terlalu dekat dengan Gunung Semeru. Hal ini menjadi poin keberatan warga terdampak lainnya.
"Desa saya di Kajar Kuning dekat gunung, dipindahkan ke Sumbermujur dekat gunung juga," kata seorang warga Kecamatan Candipuro bernama Imam Hudori.
"Kalau saya tergantung di mana tempatnya, kalau tempatnya dekat dengan gunung ya kita menolak," kata Susiati, warga Candipuro kepada wartawan yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Meski demikian banyak pula warga yang menerima lahan relokasi dan siap untuk pindah segera. BNPB meyakini bahwa lokasi lahan yang dipilih untuk relokasi adalah yang terbaik dari segi kemanan. Dan hal itu adalah pertimbangan yang utama.
"BNPB, BPBD, sudah overlay, baik dengan [peta] kawasan bencana yang lama, dengan yang resiko bencana yang baru. Hasil dari pemetaan awan panas guguran kemarin, kita sudah lihat yang di Sumbermujur, yang 81 hektare, itu di luar daerah berpotensi terdampak kawasan bencana gunung api," kata Abdul Muhari BNPB.
Pihaknya mengimbau agar pengungsi bersedia direlokasi, karena area yang terdampak langsung erupsi Semeru akan terdampak lagi di masa depan.