Ribuan Pengungsi di Semeru Menanti Kepastian Relokasi
- bbc
Lahan relokasi utama terletak di lahan milik Perhutani seluas 81,55 hektare di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro. Selain itu terdapat lahan lain yang lebih kecil di Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo.
Menurut BNPB, pendataan detil kepala keluarga yang akan direlokasi masih berjalan. Pembersihan lahan di kedua tempat juga telah berjalan secara bertahap dan hampir selesai. Selain itu, jaringan listrik juga tengah dibangun oleh PLN. Khususnya di lokasi Sumbermujur.
Namun kapan pastinya warga bisa pindah ke hunian sementara, BNPB tidak bisa memberi jaminan.
"Karena situasi [di lapangan] kita tidak bisa membuat suatu timeline yang robust dan rigid karena aktivitas gunung api masih cukup aktif," kata Abdul Muhari Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
"Untuk mobilisasi material bisa terjadi gangguan. Jangan lupa, bulan depan sampai Februari itu kita di puncak La-Nina dan puncak musim hujan," tambah Abdul.
"Jadi banyak hal-hal yang memang harus kita pertimbangkan, sehingga tidak serta merta memberikan estimasi waktu pada masyarakat yang ada di pengungsian."
Baca juga:
- La Nina berpotensi sebabkan banjir dan ‘mengancam ketahanan pangan’
- Bencana beruntun di tengah cuaca ekstrem, `Menurut pemerintah itu anomali cuaca, kami menyebutnya krisis iklim`
- Bencana banjir: `Lebih dari 179 juta jiwa diperkirakan terdampak banjir pada 2030` - Banjir di Kalimantan dan Sulawesi masuk dalam riset
Meski demikian, BNPB meyakinkan bahwa kebutuhan warga selama mengungsi akan tetap terpenuhi. Di saat bersamaan, dana material, dan peralatan untuk membuat hunian sementara telah siap di lapangan.
Saat ini fase tanggap darurat di Semeru telah selesai, dan sekarang berada di fase transisi darurat.
"Tunggu dulu sebentar di situ, biarkan pemerintah daerah bekerja secara optimal, secepat mungkin nanti huntara ini disiapkan," kata Abdul.
"Ketika kita bicara relokasi, itu bukan hanya memindahkan manusia, itu memindahkan hidup dan penghidupan," kata Abdul.