Ada Joki Vaksinasi di Semarang, Ganjar: Sudahlah Fair-fair Saja
- tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Seorang ibu rumah tangga kepergok menjadi joki vaksinasi di Kota Semarang. Wanita bernama DS (41) tersebut mengikuti vaksinasi dengan menggunakan kartu identitas orang lain di Puskesmas Manyaran, Kecamatan Semarang Barat.
Berdasarkan pengakuannya, DS menjadi joki vaksin karena dijanjikan upah sebesar Rp500 ribu untuk satu kali vaksin.
Merespons hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi peringatan keras bahwa tak ada joki-jokian dalam pelaksanaan vaksinasi. Tidak boleh ada pihak yang memanfaatkan alasan ekonomi maupun alasan lainnya untuk menjadi joki vaksin.
“Kita kasih peringatan keras sekarang, nggak ada joki-jokian ya. Jangan sampai karena uang, kesempatan, terus kemudian main joki-jokian," tegas Ganjar di sela acara vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kapal Perang KRI Surabaya 591 di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis, 6 Januari 2022.
Sebab menurutnya, vaksinasi bukan sekadar mengejar target capaian statistik, tapi dalam rangka melindungi masyarakat. Ia mendukung langkah kepolisian menindak tegas warga yang menjadi joki vaksin di Kota Semarang.
"Sudahlah fair-fair saja. Karena ini kebutuhannya bukan soal hanya target statistik, tapi ini untuk kesehatan dan melindungi masyarakat," tambahnya.
Masyarakat yang enggan divaksin, lanjutnya, lebih baik berkonsultasi dengan ahlinya dan menggali informasi lebih banyak. Sehingga mendapatkan solusi yang terbaik.
"Apa problemnya. Takut? Anak-anak tadi ada yang takut, begitu disuntik ternyata enggak sakit. Menurut saya tetap kita edukasi, konsultasi saja atau nggak usah pakai joki. Kalau ketemu joki vaksin lagi ya proses saja,” tegas Ganjar.
Laporan Teguh Joko Sutrisno