Soal Ferdinand Hutahaean, Cak Nanto: Stres Boleh, Jangan Lemah Akal

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Periode 2018-2022 Sunanto
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto menilai, cukup wajar jika cuitan Ferdinand Hutahaean mendapat kemarahan dari publik terutama umat Islam. Apalagi sampai membawa persoalan ini dengan melaporkan ke pihak kepolisian.

Wapres Gibran Sebut Kunci di Kabinet Merah Putih Ada di Muhammadiyah

Bahkan, pria yang akrab disapa Cak Nanto itu menegaskan, Pemuda Muhammadiyah bisa juga melaporkan ke polisi atas cuitan mantan politisi Partai Demokrat itu.

"Maka sudah sepantasnya jika Ferdinand diadukan ke polisi agar ditindak sesuai prosedur hukum. Bila perlu kami juga akan turut melaporkan Ferdinand," kata Cak Nanto, dalam keterangannya yang diterima VIVA, Rabu 5 Januari 2021.

Kabar Pembentukan Kementerian Haji, Jubir Menteri Agama Cak Nanto Beri Penjelasan

Ferdinand memang sudah memberi klarifikasi, terkait cuitannya tersebut. Ia mengaku bahwa apa yang dituliskan itu bukan menyasar pihak-pihak tertentu. ia mengaku hanya sedang galau, sehingga membuat semacam dialog imaginer.

Namun kata Cak Nanto, buktinya cuitan tersebut telah merendahkan Tuhan dari agama lain. Terlebih lagi itu diunggah dan disaksikan banyak orang. 

Jokowi Minta Muhammadiyah Ikut Jaga Kedamaian Pemilu dan Keberlanjutan Pembangunan

"Menurut saya bukan hanya memancing kemarahan kami sebagai orang Islam, tetapi saya yakin semua penganut agama manapun akan terusik dan marah karena penghinaan tersebut," lanjutnya.

Semestinya, lanjut dia, Ferdinand memiliki kesadaran bahwa dia tidak berada pada ruang kosong. "Ferdinand stress, down bolehlah ,tapi jangan lemah akal," katanya. 

Ganggu Harmonisasi Kebhinekaan

Karena itu, kata Cak Nanto semestinya akal yang didahulukukan ketimbang mulut atau tangan. Mengingat pernyataan Ferdinand di cuitan yang kini telah dihapusnya itu, telah mengoyak harmonisasi umat. 

"Pernyataan Ferdinan sungguh telah mengoyakan tatanan harmonisasi kebhinekaan yang menjadi spirit dalam berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Terhadap masalah ini, Cak Nanto mengatakan ini sebagai pembelajaran bagi siapapun. Untuk bisa mengolah rasa tanggungjawab. Terutama terhadap sesama manusia, dan membangun toleransi di tengah-tengah kemajemukan bangsa ini.

"Saya berharap polisi dapat bertindak tegas agar tidak menjadi kusut dan berlarut yang bisa menimbulkan kegaduhan di masyarakat," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya