Polri Imbau DPO Teroris Menyerahkan Diri Usai Rekannya Tewas
- VIVA / Ahmad Farhan
VIVA – Tim Satgas Madago Raya kembali menangkap satu buronan teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah yakni Ahmad Panjang alias Basir pada Selasa, 4 Januari 2022. Namun, Basir tewas saat baku tembak dengan satgas.
“Akibat dari kontak tembak senjata tersebut, satu DPO atas nama B meninggal dunia,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri pada Selasa, 4 Desember 2022.
Maka dari itu, Ramadhan mengimbau kepada tiga orang buronan lainnya yang masuk daftar pencarian orang (DPO), untuk segera menyerahkan diri kepada pemerintah, dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Sekali lagi, kami mengimbau kepada DPO yang masih tersisa agar menyerahkan diri kepada Polri,” ujarnya.
Sebelumnya, kata dia, Polri juga telah memberikan imbauan kepada para teroris yang buron supaya menyerahkan diri. Sehingga, tidak dilakukan tindakan hukum jika mengikuti arahan petugas di lapangan.
“Tentu sekali lagi, kami terus melakukan upaya-upaya preventif. Upaya imbauan ini telah kita lakukan sebelumnya. Setelah ditembaknya Ali Kalora, Kapolda Sulteng sudah mengimbau kepada DPO yang tersisa untuk menyerahkan diri kepada Polri,” ucapnya.
Memburu Sisa Teroris Poso
Sebelumnya Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi menuturkan, operasi Madago Raya sudah diperpanjang untuk pelaksanaan tahun 2022. TNI-Polri sementara terus bekerja untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat dan tokoh agama guna menurunkan para DPO agar menyerahkan diri.
“Tetapi sampai sekarang belum ada, sehingga harus terus dicari,” ujarnya.
Lebih lanjut, jenderal bintang dua ini menuturkan, operasi Madago Raya tahun 2022 akan mengedepankan tindakan soft approach. Tentang bagaimana cara bertindak, semuanya sementara masih dirumuskan.
“Kini masih ada empat sisa DPO teroris Poso. Dua dari Poso yaitu Suardin alias Farhan alias Abu Farhan dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir, serta dua dari Bima NTB yaitu Jafar alias pak Guru alias Askar dan Imam alias Galuh alias Nae,” katanya.