Menkes: 34 Pasien Omicron Sudah Sembuh, Tak Butuh Perawatan Serius
- VIVA.co.id/ Willibrodus
VIVA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan sebanyak 23 persen atau 34 orang dari 152 kasus Omicron di Indonesia telah dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan dan isolasi.
"Dari 152 kasus yang masuk di Indonesia, itu lebih setengahnya adalah tanpa gejala, setengahnya lagi sakit ringan," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers terkait PPKM yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.
Menurut Budi, definisi pasien sakit ringan, artinya pasien tersebut tidak membutuhkan asupan oksigen, saturasi masih di atas 95 persen. Sebanyak 23 persen atau 34 pasien Omicron di Tanah Air telah dinyatakan sembuh dan sudah kembali ke rumah.
Sejak kasus Omicron pertama diumumkan pada pertengahan Desember 2021, kata Budi, tidak ada satu pun pasien yang membutuhkan perawatan serius di rumah sakit. "Cukup dikasih obat dan vitamin mereka sudah bisa kembali ke rumah," katanya.
Budi menambahkan meski secara klinis Omicron mampu menghindari antibodi vaksin di tubuh manusia, tidak menyebabkan gejala yang berat.
"Berita baiknya untuk kasus Omicron secara klinis, walaupun perlindungan antibodinya yang berasal dari vaksin bisa dilalui, tapi perlindungan dari T sel masih bisa melindungi dengan cukup baik. Itu yang menjelaskan kenapa angka pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit lebih rendah," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI mengumumkan jumlah pasien terinfesi varian baru COVID-19, Omicron, di Indonesia kini sudah mencapai total 152 orang. "Sebanyak 146 merupakan kasus impor dan enam kasus transmisi lokal," kata Menkes Budi
Budi mengatakan dari 152 kasus yang masuk ke Indonesia, setengahnya tanpa gejala, setengahnya lagi sakit ringan.
"Mereka tidak butuh oksigen dan saturasinya masih di atas 95 persen. Sekitar 23 persen atau 34 orang sudah kembali ke rumah. Sampai sekarang tidak ada yang membutuhkan perawatan serius di RS, cukup diberi obat dan vitamin," katanya.
Ia mengatakan kasus Omicron di Indonesia masih didominasi dari para pelaku perjalanan internasional yang berasal dari negara Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan USA.
Menyusul temuan ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama kelima negara tersebut. Sebab penularan Omicron terus meluas, terlebih saat libur pergantian tahun dipastikan mobilitas masyarakat kian meningkat.
Selain melakukan upaya promotif dan preventif untuk mencegah kasus Omicron meluas di Indonesia, kata Budi, pemerintah juga menyiapkan aspek penunjang, seperti SDM kesehatan serta tenaga farmasi dan alat kesehatan.
"Jumlah tempat tidur di Indonesia ada sekitar 400 ribu, 30 persen atau 120 ribu kami dedikasikan untuk COVID-19, sekarang yang terisi sekitar 240-250 ribu tempat tidur. Jadi masih ada room sekitar 110 ribu, yang sebelumnya memang sudah kami alokasikan untuk COVID-19," katanya. (Ant)