6 Fakta Jembatan Perahu H Endang di Karawang, Untung Puluhan Juta
- Instagram @thankfully.network
VIVA – Warganet baru-baru ini tengah memperbincangkan jembatan perahu Haji Endang yang viral di media sosial. Jembatan tersebut diketahui memiliki desain yang unik dan menjadi jalan alternatif bagi warga di Kabupaten Karawang. Jembatan ini menghubungkan Desa Parung Mulya dengan Desa Anggadita di wilayah tersebut.
Pemilik jembatan
Jembatan unik tersebut merupakan milik seorang warga yang bernama H Endang Junaedi. Jembatan perahu ini dibuatnya agar para pengendara motor di wilayah tersebut dapat menyeberangi sungai dengan aman dan dapat mempersingkat perjalanan menjadi lebih cepat.
Jembatan unik
Jembatan yang viral ini sudah dibangun sejak tahun 2010 lalu. Dibilang unik karena jembatan ini bukanlah jembatan biasa seperti pada umumnya. Konstruksi yang digunakan untuk menopang jembatan ini memakai perahu. Karena hanya ditopang menggunakan perahu, jembatan ini hanya bisa dilewati oleh pengendara motor saja. Sementara untuk mobil belum diperbolehkan kecuali dalam keadaan darurat, itu pun hanya satu mobil saja.
Menjadi bisnis dan raup puluhan juta
Setiap pengendara yang hendak menyeberangi sungai dengan melewati jembatan ini dikenakan biaya Rp2.000. Sementara bagi pejalan kaki hanya dikenakan biaya Rp1.000. Keuntungan yang didapatkan dari jembatan perahu ini bernilai fantastis hingga per harinya mencapai puluhan juta rupiah. Pada setiap harinya, sebanyak 10 ribu pengendara sepeda motor diperkirakan menyebrangi sungai dengan melewati jembatan ini. Beberapa jumlah dari keuntungan juga menjadi biaya perawatan jembatan dan untuk menggaji karyawan.
Membantu ekonomi masyarakat sekitar
Karena pada setiap harinya banyak sekali pengendara motor yang melewati jembatan ini membuat H Endang selaku pemilik merasa keteteran melayaninya. Maka dari itu ia memanfaatkan jasa warga lain untuk membantunya. Hal itu juga secara tidak langsung dapat membantu ekonomi dan menjadi lahan bisnis bagi warga disekitarnya. Hingga saat ini diketahui total karyawan yang dimiliki H Endang sebanyak 40 orang.
Jalan alternatif
Jembatan perahu ini dijadikan sebagai jalan alternatif bagi warga sekitar untuk agar jarak yang mereka tempuh tidak terlalu lama dan jauh. Warga yang melewati jembatan ini dapat menghemat waktu sekitar 20 menit dalam perjalanan.
Perjuangan membuat jembatan
Jembatan yang dibangun di atas sungai Citarum ini memerlukan banyak perjuangan untuk membangunnya. Meski saat ini sudah dapat dilewati oleh ribuan kendaraan roda dua, pada era pembangunannya, H. Endang sempat beberapa kali mengalami kegagalan. Modal untuk membuat jembatan ini H Endang dapatkan dari pinjaman di bank.
Pada awalnya jembatan ini hanya dibuat dari kayu, namun karena dianggap mudah terbawa arus dan tidak awet. Maka akhirnya tercetuslah ide untuk membuat jembatan dengan perahu yang berplat besi meskipun sempat ditolak oleh warga karena takut akan terlalu ramai.