5 Fakta Wanita Jalani Karantina di Pesawat Karena Positif COVID-19
- Tiktok @marisaefotieo
VIVA –  Kejadian tak terduga dialami oleh seorang winta asal Chicago, Amerika Serikat yang hendak melakukan penerbangan ke Islandia. Pasalnya wanita tersebut terpaksa harus berada di toilet pesawat selama 4 jam untuk mengarantina dirinya sendiri usai mengetahui bahwa dirinya positif COVID-19.Â
Wanita tersebut diketahui bernama Marisa Fotieio, karena mengkhawatirkan penumpang lain dan dirinya dapat menyebarkan virus maka ia pun memilih untuk melakukan karantina di pesawat. Berikut fakta-fakta wanita asal Chicago tersebut yang melakukan karantina di pesawat, melansir dari  Fox News.
Merasakan sakit tenggorokan
Pada saat itu, Marisa diketahui sedang dalam penerbangan untuk menuju Islandia. Lalu saat dirinya berada di atas Samudera Atlantik, tenggorokan mulai terasa sakit. Karena sudah mempersiapkan alat swab test mandiri akhirnya Marisa pun memastikan keadaannya dengan ,melakukan tes mandiri dengan alat yang sudah dibawanya.Â
Hasil tes menunjukkan positif
Ternyata setelah melakukan tes mandiri, hasil yang keluar menunjukkan bahwa dirinya positif terpapar virus COVID-19. Sontak hal tersebut membuat dirinya kaget dan langsung mengkhawatirkan penumpang lain yang ada di pesawat.Â
Mengunci diri di toilet pesawat
Setelah mengetahui bahwa dirinya positif virus COVID-19, Marisa pun segera melaporkan hal tersebut kepada pramugari yang bertugas. Namun, dirinya tak dapat mengisolasikan diri di pesawat karena tidak ada cukup kursi kosong di pesawat. Karena khawatir akan keselamatan dari penumpang lainnya, maka Marisa pun memutuskan untuk mengarantina dirinya di dalam toilet pesawat dalam sisa waktu penerbangan.
Terbang bersama keluarga
Ternyata wanita tersebut tidak melakukan perjalanan sendirian, melainkan dengan keluarganya yakni ayah dan saudara laki-laiknya. Namun, hasil tes dari kedua anggota keluarganya tersebut menunjukkan negatif saat mendarat.Â
Dikarantina 10 hari di Islandia
Marisa akhirnya tinggal sementara di salah satu hotel di Reykjavik, Islandia untuk menjalani karantina selama 10 hari. Sementara ayah dan saudara laki-lakinya akan melanjutkan perjalanan ke Swiss. Menurutnya ia sangat berterima kasih kepada sang pramugari yang telah membantunya.Â