Dukung PHBS, Kementerian PUPR Bangun Fasilitas Sanitasi di LPK

Dok. Foto Kementerian PUPR.
Sumber :

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya pada Tahun 2021 memperluas penyediaan infrastruktur berbasis masyarakat dengan program baru yaitu penyediaan sarana dan prasarana sanitasi di Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK).

Kementerian Kesehatan Beri Penghargaan STBM, POSS, Bandara dan Pelabuhan Terbaik

Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, bersih dan sehat dan juga untuk menciptakan kebiasaan hidup bersih di tengah pandemi COVID-19.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat, yang nantinya juga ikut berkontribusi menggerakkan perekonomian masyarakat setempat, bahkan dapat mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Indonesia Masih Kekurangan Akses Sanitasi yang Layak


Dok. Foto Kementerian PUPR.

Program penyediaan sarana dan prasarana sanitasi di LPK meliputi pembangunan unit MCK yang terdiri dari bilik mandi, bilik kakus/toilet, bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian serta dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah domestik (IPALD) dengan alokasi anggaran setiap unit sekitar Rp 200 juta.

Roatex Siap Terapkan Pembayaran Tol Tanpa Sentuh di Indonesia

Pada 2021, sebanyak 5.417 unit bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) telah dibangun di LPK yang tersebar di seluruh Indonesia dan berhasil menyerap sekitar 52.307 tenaga kerja.

Selain penyediaan sarana dan prasarana sanitasi di LPK, Ditjen Cipta Karya juga melaksanakan program infrastruktur berbasis masyarakat lainnya, seperti Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Tempat Pengolahan Sampah - Reduce Reuse Recycle (TPS 3R), Sanitasi Perdesaan Padat Karya, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), dan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).

Ilustrasi WC

70 Persen Keluarga di Desa Ciburayut Bogor Tak Punya Jamban, Akibatnya Air Terkontaminasi Bakteri E Coli

Hasil survei sosial yang dilakukan MahaDasha dan Human Initiative, menunjukkan bahwa hanya 30 persen keluarga di Desa Ciburayut yang memiliki jamban pribadi.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024