Dijewer dan Diusir, Pelatih Biliar Bakal Polisikan Edy Rahmayadi

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Putra Nasution (Medan)

VIVA – Ulah Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengusir dan menjewer Pelatih Biliar, masuk babak baru. Sang pelatih, Khoiruddin Aritonang alias Choki akan melaporkan mantan Ketua Umum PSSI itu ke Polda Sumut, Kamis besok, 30 Desember 2021.

Catat! Ini Jadwal Resmi Pengumuman Hasil Pilkada 2024 oleh KPU

"Besok buat laporan (ke Polda Sumut)," ucap Choki saat dikonfirmasi VIVA, Rabu siang, 29 Desember 2021.

Choki menjelaskan alasan dirinya akan melaporkan orang nomor satu di Sumatera Utara. Karena, perbuatan tidak menyenangkan atas kelakuan Gubernur Edy mempermalukan Choki saat menyerahkan tali kepada pelatih dan atlet peraih medali PON XX Papua di Aula Tengku Rizal Nurdin di rumah dinas Gubernur di Kota Medan, Senin 27 Desember 2021.

Khofifah-Emil Klaim Menang Lebih 60 Persen di Pilkada Jatim

"(Alasan) karena dia (Gubernur Edy) sudah membuat perbutan tidak menyenangkan dengan menjewer dan memarahi Abang di depan umum saat pertemuan itu," jelas Choki yang sudah menjadi Pelatih Biliar Sumut sejak tahun 2018.

Dengan laporan yang akan disampaikan ke Polda Sumut. Choki mengharapkan pihak kepolisian menindaklanjuti laporan tersebut.

Elite PKB Wacanakan Lagi Gubernur Dipilih DPRD, Apa Alasannya?

"Kemudian, harapan (yang lain) ya gak ada lagi Gubernur Sumut yang tingkah dan perbuatanya seperti beliau (Edy Rahmayadi)," kata Choki.

Sebelumnya, Choki mengungkapkan kronologi dirinya dipanggil Edy Rahmayadi naik ke podium saat Gubernur Edy memberikan kata sambutan dan motivasi dalam acara tersebut.

"Abang pun, bingung kenapa di panggil dia (Gubernur), sampai di atas (podium) pertanyaan kenapa kamu tidak tepuk tangan saat saya berbicara. Aku bingung, apa yang harus aku tepuk tangankan," kata Choki.

Choki mempertanyakan kenapa harus diwajibkan para pelatih, atlet dan orang dihadir acara untuk ditepuk saat mantan Ketua Umum PSSI itu, memberikan semangat dan motivasi. Karena, ia menilai apa disampaikan oleh Gubernur Edy biasa saja. 

"Bukan ada program spektakuler dia lakukan dan dia bicara disitu. Kecuali, ada program spektakuler yang dimunculkan, aku tidak tepuk tangan wajar lah tersinggung (Gubernur Edy)," sebut Choki.

Choki membantah keras informasi dan kabar beredar dirinya ditegur oleh mantan Pangkostrad itu, karena tertidur. Sehingga ia tidak tepuk tangan saat Gubernur Edy memberikan kata sambutan saat pemberian tali asih tersebut.

"Enggak, Tidak ada aku tertidur, sumpah Demi Allah aku tidak tertidur. Aku dengarkan dia (Gubernur Edy) bercakap pun lagi. Diberitakan tertidur dan diusir, itu tidak benar. Sadis kali fitnahnya," kata Choki.

Choki menyesalkan sikap dari Edy Rahmayadi itu, seharusnya menjadi sosok pemimpin panutan sebagai Gubernur, bukan sebaliknya. Hal ini, akan memperlakukan dirinya sendiri sebagai pemimpin tertinggi di Sumatera Utara ini.

"Maksudnya, dia Gubernur. Jangan lah seperti itu. Kita sudah paham tipikal dia. Baru kali ini, lihat pemimpin, orang tidak tepuk tangan (saat) dia cakap, dia marah," ucap Choki dengan nada kesal.

Apa disampaikan Gubernur Edy, Choki mengaku sudah emosi. Selain dimaki, dia juga sempat dijewer kupingnya. Pelatihan Biliar ini, lebih memilih turun dari atas podium dan keluar dari aula tersebut.

"Ya aku keluar, karena dimakinya. Suntoloyo kau. Dari apa Abang emosi, sama-sama tidak enak. Tidak enak juga dia, dipermalukan di depan umum. Kita menjaga, dia orang tua kita. Ya sudah lah, tidak usah lah begini (melawan)," ucap Choki.

Diberitakan sebelumnya, Aksi Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kembali lagi viral. Kali ini, mantan Pangkostrad itu, mengusir pelatih biliar, Coki saat penyerahan bonus tersebut.

Video aksi mengusir pelatih biliar Kontigen asal Sumut itu, menjadi pesan beruntun di grup WhatsApp kalangan wartawan di Kota Medan. Dalam video berdurasi 2 menit dan 59 detik. Terlihat Edy memberikan motivasi kepada para atlet Sumut itu.

Gubernur Edy sempat memanggil Coki. Karena, tidak ikut tepuk tangan. Edy memanggil dirinya naik ke atas podium. 

"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan," sebut Edy sembari menunjuk ke arah Coki.

Coki berdiri dari kursinya dan maju ke depan. Ia sempat berada disampingnya Gubernur Edy. Ia bertanya kepada pelatih dari atlet mana.

"Atlet apa kau," tanya mantan Pangdam I Bukit Barisan kepada Coki lagi.

Coki kemudian menjawab bahwa dia pelatih biliar."Tak cocok jadi pelatih ini," ungkap Edy.

Kemudian, Edy juga menjewer kuping pelatih itu. Aksi orang nomor satu di Sumut itu, disambut gelak tawa yang hadir dalam acara tersebut.

Dinilai mempermalukan dirinya, Coki turun podium dan meningal Edy berlalu begitu saja. Sontak Gubernur Edy tampak emosi dengan nada disampaikan.

"Sudah, pulang. Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah lagi di sini," cetus Edy.

Edy juga menginstruksikan Dispora Sumut dan KONI Sumut untuk mengevaluasi pelatih tersebut. "Evaluasi. Kadispora, Ketua KONI. Yang tak pantas, tak usah (dipakai lagi)," sebut Edy.

Edy juga mempersilakan kepada atlet yang ingin mengikuti Coki keluar dari rumah dinas Gubernur."Yang tak mau, berdiri, keluar," kata Edy.

Dalam acara itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memberikan bonus kepada altet berprestasi di PON sebesar Rp 11,1 miliar. Edy menyebutkan, ini merupakan penghargaan atas perjuangan para atlet yang telah mengharumkan nama Sumut di level nasional.

Baca juga: Alasan Edy Rahmayadi Jewer dan Usir Pelatih Biliar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya