Ridwan Kamil: Tak Ada Hal Baru Penanganan COVID di Jabar
- VIVA/ Adi Suparman
VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan pemerintah selalu waspada penyebaran COVID-19. Termasuk dengan semakin menyebarnya varian Omicron di akhir tahun 2021 ini. Namun, untuk mengatasi hal itu, Gubernur mengedepankan penerapan protokol kesehatan dan menggencarkan testing, tracing dan treatment (3T) seperti biasanya.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendeklarasikan Omicron sebagai variant of concern pada akhir November 2021 setelah terdeteksi di Afrika Selatan. WHO masih meneliti mutasi varian ini dan mendorong terus dilakukannya pengambilan sampel dengan menggunakan metoda PCR, yang merupakan gold standard dalam deteksi virus.
"Tidak ada hal baru dalam penanganan COVID, mau apapun namanya, treatment-nya sama saja. Pemerintah melakukan 3T, masyarakat melakukan 5M," ujar Ridwan Kamil di Bandung, Rabu 29 Desember 2021.
Antisipasi Dari Oksigen hingga Tempat Tidur di RS
Data Kementerian Kesehatan, ditemukan satu kasus transmisi lokal varian Omicron di Indonesia. Dengan penambahan kasus itu, total ada 47 kasus Omicron di Tanah Air. Kata dia, Jawa Barat bersiaga pada infrastruktur penunjang mengantisipasi Omicron. Mulai dari ketersediaan oksigen hingga kapasitas tempat tidur jika sewaktu-waktu ada peningkatan kasus COVID-19.
"Kedua, pola Jawa Barat adalah menyiagakan semua infrastruktur tapi dengan tenang. Jadi tadi sedang menghitung oksigen kalau kasusnya meningkat kayak bulan Juli, sudah dihitung. Rumah sakit, jumlah bed, persentasenya, urutannya seperti apa sedang kita persiapkan," jelas mantan Wali Kota Bandung itu.
Tidak hanya itu, mengantisipasi Omicron dengan mempercepat penyuntikan vaksin COVID-19 juga dikawal ketat. Pada akhir Desember, masyarakat Jabar yang disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 diperkirakan mencapai 75 persen.
"Vaksin Jawa Barat saya laporkan saat ini sudah 73 persen. Insya Allah akhir tahun ini maksimal 75 persen. Itu benteng pertahanan yang sudah sangat baik," katanya.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, silahkan melaksanakan kegiatan, Omicron memang menunggu kita lengah, makanya tempat-tempat viral pariwisata sedang kita jaga ketat. Pangandaran, Lembang, Puncak, dan daerah-daerah yang biasanya jadi sumber berita viral kerumunan," tambahnya.
Menurutnya, Jabar siap-siap memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Jika satu RT atau kelurahan telah dimasuki oleh varian Omicron, maka Pemda Provinsi Jabar akan mengambil kebijakan itu di level RT/RW atau kelurahan.
"Dalam praktiknya kita pernah melakukan PPKM Mikro, di RT ditutup, RW ditutup, tapi kotanya tidak. Ada satu masa kita melakukan PSBB seluruhnya menyamaratakan, kasusnya Hegarmanah itu PPKM Mikro. Jadi, belum ada laporan, Omicron di Jabar," katanya.